Mohon tunggu...
Nico Andrianto
Nico Andrianto Mohon Tunggu... -

Bersyukur dalam kejayaan, bersabar dalam cobaan......

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

#Puzzle 13: Short Journey Conversations

4 Januari 2016   09:54 Diperbarui: 4 Januari 2016   11:41 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sadrach Hadikuncoro lahir dan besar di Demak, kota di pesisir utara pulau Jawa. Meski di kota ini pernah berdiri kerajaan maritim besar pasca Majapahit bernama Demak Bintoro, namun peninggalan keraton-nya sudah tidak bisa ditemui. Bukan hanya karena kebiasaan suksesi gaya Mataraman yang menghilangkan segala yang terkait rezim terdahulu, hal itu terjadi karena Gubernur Jenderal Deandels telah menghancurkan sisa-sisa bangunannya untuk pembangunan jalan raya Semarang – Demak. Tindakan itu sepertinya sebuah upaya untuk menghapus jejak-jejak Islam Nusantara yang dianggap berpotensi besar melawan proyek kolonialisme. Belanda memang memiliki banyak siasat untuk menjajah, seperti insiden pembangunan jalan raya di tanah pemakaman keluarga Diponegoro di Tegalrejo yang menyulut Perang Jawa dan berujung pada takluk sepenuhnya Kerajaan Jawa.

Jiwa pemberontakan seorang Sadrach Hadikuncoro telah mengantarkannya menjadi seorang direktur eksekutif NGO Pelangi Warna-Warni saat ini. Ia telah lama malang-melintang di dunia lembaga swadaya masyarakat, mulai dari yang membela korban kesewenangan negara, pemantau korupsi sampai gerakan liberal saat ini. Sejak kuliah ia telah memperjuangkan sengketa lahan antara rakyat dan sebuah perkebunan negara. Buku-buku kiri meresapi otaknya sejak SMA, dan semakin intens saat aktif pada perkumpulan kemahasiswaan beraliran sosialis. Namun pemikirannya mulai berubah sejak ia berkenalan dengan beberapa funding dari Eropa dan Amerika saat pelatihan manajemen NGO di Jakarta. Pelan-pelan buku bacaannya bergeser dari Das Kapital-nya Karl Marx, Kiri Islam-nya Asghar Ali Enginer, Making Globalization Work-nya Joseph Stiglitz, The End of History-nya Francis Fukuyama, dan hari-dari ini bergenre “Change We Can Believe In”-nya Obama dan “Open Society”-nya George Soros.

Lima tahun sebelum menempuh studi di Canberra, Sadrach menamatkan Perguruan Tinggi di kota tempat Sunan Kudus menyebarkan kedamaian islam. Kota Kudus diimpikan oleh sang anggota Wali Songo menjadi seperti Al Quds (Yerusalem), tempat yang damai bagi tiga pemeluk agama samawi. Sebagai ungkapan toleransi, Sang Sunan melarang pengikutnya memakan daging sapi, hewan yang dipuja oleh umat Hindu. Pun arsitektur Masjid Agung Kudus lugas mengekspresikan akulturasi antara bangunan Hindu dan Islam itu. Menara untuk mengumandangkan azan yang menjulang itu memiliki struktur bangunan candi dari bahan batu bata merah, demikian pula pintu gerbangnya yang berbentuk gapura, meskipun kubahnya seperti kubah masjid Al Aqsho di tanah Palestina.

Namun sungguh ironis, Sadrach bekerja di NGO yang dibiayai oleh zionis internasional, yang mengangkangi kota Al Quds dan membatasi muslim beribadah di masjid Al Aqsho, dan melakukan upaya sistematis men-Yahudi-kan kota Yerusalem. Pemerintah yang sama pula yang menggali terowongan di bawah masjid kuno bersejarah itu sehingga berpeluang memperlemah strukturnya. Peran Sadrach yang menonjol dalam gerakan liberalisasi di Nusantara telah membukakan pintu baginya mendapatkan beasiswa program master pada jurusan Public Policy di ANU. Beasiswa yang diberikan oleh sebuah lembaga internasional itu sebenarnya sangat cukup untuk membiayai kehidupan Sadrach, namun bekerja part time adalah sebuah tantangan bagi siapapun. Memanfaatkan sebagian waktunya, bersama Lawe yang beasiswanya pas-pasan mereka mencari bugs42-demi bugs sebagai tenaga cleaning service di Manuka Residential Area.

Kedua mahasiswa ANU itu memilih bekerja diluar kampus mereka untuk menghindari perasaan malu. Senin sampai Jumat pukul 5:00 am mereka berdua menuju Manuka dengan sedan milik Lawe. Perjalanan selama kira-kira 30 menit dari Toadhall ke Manuka pergi pulang itu memberikan kesempatan yang sangat berharga. Obrolan santai mereka itu mengusung isu-isu nasional, internasional, sampai masalah pribadi yang agak sensitif. Meskipun seringkali mereka sepakat untuk tidak sepakat, dalam banyak hal pula pendapat mereka bisa kompak. Bagaimanapun karena kebaikan Lawe, Sadrach berusaha menjaga perasaan kawannya itu. “Bisa jadi aku tak setuju dengan pendapatmu, tapi aku orang pertama yang akan membelamu jika ada yang mengusikmu karena pendapatmu itu, Lawe”, kata Sadrach suatu kali.

Pagi ini Lawe menunggu Sadrach di mobilnya sambil mendengarkan sebuah komposisi Johann Sebastian Bach yang menghentak-hentak dari sebuah radio FM di mobilnya. Parkiran Toadhall dipenuhi daun-daun pepohonan yang semalaman telah berguguran. Saat musim gugur mulai menyentuh, negeri sub-tropis Australia berubah seperti sebuah negeri dongeng. Sejak suhu udara turun derastis karena hembusan chill dari Kutub Selatan beberapa hari yang lalu, Pohon Plum mengugurkan daunnya seperti telanjang. Mereka telah memberikan semua buahnya pada Kakaktua putih dan Galah di musim panas kemarin. Kini mereka seperti onggokan pohon mati yang ikhlas dirajam musim dingin yang mulai mengintip.

Hanya cemara dan pinus dari marga casuarina yang berdaun seperti bulu burung Kasuari serta Sequoia Giganteum, Cedrus Atlantica dan Cupressus Arizonica tidak menggugurkan daunnya di musim rontok itu. Pohon Eucalyptus Melliodora, Eucalyptus Cinerea yang berdaun warna abu-abu menjulur-julur seperti ular yang dipegang perutnya merana di suhu yang berubah dingin itu. Pepohonan itu sedih ditinggal riang nyanyian burung-burung yang mulai menyembunyikan tubuhnya di liang-liang lapuk atau sarang-sarang mereka.

Pohon populous nigra menjulang tinggi dengan ujung-ujungnya yang sudah rontok dihinggapi burung-burung Kakaktua putih. Pohon eucalyptus grandis benar-benar telah menanggalkan seluruh kulitnya, menjulang tinggi kayu dalamnya yang berwarna putih seperti kulit orang-orang Eropa. Pohon populous angulata dan Mapple (platanus acerifolia) yang berbuah bulat berbulu perlahan merubah warna daunnya dari hijau, menguning dan kemudian menjadi coklat. Perpaduan ketiganya gradasi warna itu membentuk komposisi seperti seragam tentara Australia.

Pohon Salix Vitellina yang menjulang tinggi, pohon Populous Alba, Acacia Baileyana, Ulmus Americana serta Fraxinus Excelsior var. Aurea yang rimbun, pohon Betula Pandula, Callistela Viminalis dan Salix Babilonica (Weeping Willow) yang menjuntai seperti rambut bidadari menguning sampai akhirnya gugur dalam warna coklat kekeringan. Pohon Quercus Borealis, Acer Pseudoplatanus, Fraxinus Raywoodii dan Pistacia Chinensis serta merta merubah warna daunnya menjadi merah gelap, seperti menunjukkan kesedihannya yang dalam ditinggalkan musim panas.

Tiap detik, daun Platanus Acerifolia berguguran sambung menyambung seperti ketukan tuts-demi tuts simphoni Johann Sebastian Bach dua puluh tiga bar yang dimainkan di Sydney Opera House. Satu-persatu daun-daun itu gugur layaknya bintang-bintang jatuh dari langit, dan daun platanus acerifolia itu memang berbentuk bintang segi lima. Pohon Sophora Japonica serta merta merontokkan semua daunnya yang telah menguning layaknya hentakan drum terakhir komposisi orkestra, terserak diatas tanah disekitar pokok pepohonan.

Nada-nada lembut mengalun, dari komposisi Mozart. Kini Sadrach kelihatan di kejauhan, sedang membuka pintu entrance Toadhall dengan kartu di tangannya. Matanya lalu menyapu halaman parkir sampai menemukan sebuah mobil yang lampunya menyala, dengan Lawe nampak dibelakang setir. Kaki Sadrach melangkah tergesa dengan dengusan napas yang berubah menjadi uap putih. Tak menunggu lama ia membuka pintu dan menjatuhkan pantatnya di kursi sebelah Lawe, ”maaf, sudah menunggu lama”. Maka dimulailah short journey conversation.

Journey 1: Senin, 05:00-05:30 am, Berangkat dari Toadhall ke Manuka.

Apa sih yang kalian NGO kerjakan selama ini, Drach?’, tanya Lawe.

Banyak boss, ada yang bergerak di bidang kampanye multikulturalisme, pluralisme, meredam konflik komunal, pemantau pemilu, gerakan anti-utang, memperjuangkan HAM, perlindungan kaum minoritas, mengamati kinerja pemerintah, termasuk gerakan anti-korupsi yang mendukung lembagamu saat dikriminalisasi oleh Polisi”, jawab Sadrach bersemangat sambil membenarkan posisi duduknya.

Dalam konsep demokrasi, kami ini adalah wakil kekuatan masyarakat sipil, kaum terdidik yang kritis untuk melakukan check and ballance kepada kinerja pemerintah”, imbuhnya dengan mimik serius.

Kami ini kadang mengkritik, kadang mendukung pemerintah. Tergantung apa yang telah dilakukan pemerintah.”, tambah Sadrach.

Dari mana kalian mendapatkan dana agar tetap hidup, banyak yang dari luar negeri, ya? Bagaimana kalian menjaga agenda kalian tidak disetir oleh pemberi dana?”, tanya Lawe sambil terus menyetir mobilnya.

Jangan begitu, kawan. Aku tahu arah pertanyaanmu. Bukankah KPK juga mendapatkan dana dari asing. Beberapa dari kami ini kan juga mitra KPK. Yang penting kita tetap fokus dalam memperjuangkan sesuatu.”, jawab Sadrach sambil memusatkan pandangannya pada mayat seekor kanguru di pinggir jalan.

Lihat Lawe, tadi ada bangkai kanguru di pinggir jalan. Mungkin tertabrak mobil tadi malam”, seru Sadrach sambil jarinya menunjuk ke arah belakang mobil.

Kita kembali ke laptop saja, Drach”, kata Lawe.

(“Lawe meminjam kata-kata bertuah Tukul Arwana”, batin Sadrach sambil bersungut-sungut.)

Wah, sayang kita udah sampai Manuka. Itu, si Joe supervisor kita udah nampak batang hidungnya. Nanti perjalanan pulang kita sambung lagi obrolan kita, ya.”, seru Lawe.

Ok, kawan”, balas Sadrach

Journey 2: Senin, 07:30-08:00 am, Perjalanan pulang Manuka - Toadhall

Ngomong-ngomong BPK itu sebenarnya lebih berbobot daripada KPK, lho. Media massa saja mem-blow up berlebihan lembagamu yang memang superbody dan bisa menangkap para koruptor”, kata Sadrach membuka percakapan.

Ah, yang benar saja”, jawab Lawe.

Jangan salah, kawan. BPK menemukan potensi kerugian negara jauh lebih besar daripada KPK. Memang eksekusinya ada di KPK. Bahkan, kalau kita membicarakan tentang pemeriksaan kinerja, hasilnya lebih luar biasa. Aku punya banyak dokumen laporan hasil pemeriksaan BPK, kita akan sering mendiskusikannya di mobil ini.”, seru Sadrach menjelaskan.

Dari mana kau dapatkan dokumen itu, Drach?”, tanya Lawe.

Ya dari BPK, lah. Semua orang bisa meminta Laporan Hasil Pemeriksaan BPK ke Pusat Informasi Komunikasi (PIK) di kantor pusat BPK. Bahkan dulu LHP itu bisa diunduh langsung dari website BPK. Di era keterbukaan informasi publik saat ini, semua informasi terkait negara kita bisa diperoleh, kecuali yang ditetapkan sebagai rahasia negara, kawan”, jawab Sadrach.

Dengan semakin baiknya opini BPK atas Laporan Keuangan pemerintah, maka pemeriksaan kinerja dan Pemeriksaan Dengan Tujuan tertentu semakin dibutuhkan. Banyak hasil pemeriksaan kinerja yang bagus dihasilkan oleh BPK beberapa tahun terakhir”, tambah Sadrach.

Misalnya Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu oleh BPK tentang efisiensi pembangkit PLN. Pemborosan keuangan negara karena PLN tidak mendapatkan pasokan gas yang cukup menyebabkan penggunaan solar dari tahun 2009 dan 2010 saja mengakibatkan kemahalan sebesar 37,6 Trilyun”, urai Sadrach.

Hanya dengan mengalihkan bahan bakar gas buat PLN negara bisa menghemat 37,6 Trilyun selama dua tahun itu. Berapa kerugian karena tidak tersalurkannya gas alam kita ke pembangkit listrik kita karena kontrak-kontrak yang menafikan kebutuhan dalam negeri. Makanya sekarang diatur tentang Domestic Market Obligation (DMO), agar bahan-bahan tambang kita diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu sebelum diekspor”, tambah Sadrach.

Memang, segala tindakan itu kan tergantung niatnya. Setelah itu tergantung penguasaan ilmu tentangnya”, kata Lawe.

(“Lawe meminjam perkataan Nabi Muhammad SAW”, Batin Sadrach.)

Journey 3: Selasa, 05:00-05:30 am, Perjalanan Toadhall – Manuka.

Salah satu pemeriksaan kinerja BPK yang menemukan banyak inefisiensi negara yang kalau bisa ditekan akan menghemat banyak uang negara”, ungkap Sadrach.

Misalnya apa, Drach”, tanya Lawe yang terus memacu mobilnya.

Menurut hasil pemeriksaan BPK tahun 2011, keberhasilan konversi dari penggunaan minyak tanah ke LPG telah menghemat anggaran pemerintah 20,99 Trilyun dari tahun 2007 sampai dengan 2010. Jika periodenya diperpanjang sampai Mei 2012, uang yang dihemat mencapai 61,6 Trilyun Rupiah”, jawab Sadrach mantab.

Tapi kan banyak kegagalan dengan kejadian tabung melon yang meledak dan lainnya”, protes Lawe.

Itu sebenarnya bukan tabung meledak, tapi pemasangan pipa kompor gas yang tidak sempurna, sehingga menyebabkan gasnya bocor. Setelah dilakukan sosialisasi yang cukup, maka kejadian tabung gas meledak berkurang derastis, kan. Itu pula yang disarankan BPK untuk memperbaiki efektifitas program konversi itu”, jawab Sadrach.

Sebuah riset pernah menghitung kebijakan ekspor gas bumi Nusantara yang murah dan mengimpor BBM yang mahal menyebabkan negara kehilangan devisanya sebesar 102,6 Trilyun Rupiah per tahun bersamaan dengan pemborosan biaya operasional sebesar 60,6 Trilyun Rupiah per tahun sepanjang 2006 sampai dengan 2009 (43)”, urai Sadrach menambahkan.

“Seharusnya kita mempunyai Ministry for Climate Change and Energy Efficiency seperti di Australia, ya Drach. Banyak yang bisa dihemat jika bangsa kita cerdas membelanjakan uang negara. Di Nusantara yang belum kaya, ternyata banyak sekali terjadi pemborosan dan kemubaziran”, sambut Lawe bersemangat.

Iya, aku setuju sekali, Lawe”, jawab Sadrach meyakinkan.

Kalau banyak uang yang bisa dihemat, maka dana-dana itu bisa digunakan untuk program War on Poverty”, tambah Lawe.

(Pasti kali ini Lawe meminjam kata-kata Lindon B Johnson, batin Sadrach)

Journey 4: Selasa, 07:30-08:00 am, Perjalanan Manuka - Toadhall

Ternyata permasalahan energi juga terdapat di hulu pertambangan”, kata Lawe membuka pembicaraan short jurney kali ini tak mau kalah dari Sadrach.

Benarkah demikian, sobat”, jawab Sadrach sambil tersenyum.

BPK pernah melakukan pemeriksaan cost recovery yang menemukan kerugian negara berjumlah 14,20 Trilyun rupiah untuk tahun buku 2004 sampai dengan 2005 saja. Itu merupakan jumlah nilai koreksi pengurangan cost recovery yang BPK rekomendasikan untuk disesuaikan dengan kontrak Production Sharing Contract pada lima KKKS saja. Belum lagi kalau semua KKKS diaudit, mungkin penyimpangannya jauh lebih besar lagi. BPK menemukan bahwa selama 2000 sampai 2008 potensi kerugian negara karena masalah cost recovery ini mencapai 345,996 Trilyun Rupiah atau 38,4 Trilyun Rupiah per tahun alias 1,7 Milyar Rupiah per hari (44)”, lanjut Lawe bersemangat.

Bagaimana kau mengetahui masalah ini, kawan”, tanya Sadrach.

Lembagaku yang menindaklanjuti temuan BPK itu. Makanya kerugian negara dalam ukuran masif bisa diselamatkan, Drach. Dalam Semester II tahun 2010, BPK masih menemukan potensi kerugian negara sebesar 66,47 Juta US Dollar dari 17 kasus penyimpangan pembebanan cost recovery ini”, jawab Lawe.

Penyimpangan itu berupa pembebanan biaya-biaya yang saat itu sangat lemah aturannya, sehingga biaya CSR perusahaan, bahkan biaya main golf dan minum wine seorang direktur perusahaan minyak asing-pun, negara kita yang harus bayar”, tambah lawe.

Oh, ya?”, balas Sadrach merasa heran.

Cara menghitung bagian pemerintah dari PSC ialah lifting minyak dikurangi pajak dan biaya-biaya produksi serta cost recoverable. Justeru di titik penghitungan cost recoverable inilah terdapat resiko yang besar, karena rentan dimainkan oleh perusahaan asing. Belum lagi jika terjadi pembelian alat-alat, misalnya alat blowing untuk menghidupkan tambang minyak yang hampir habis, tetapi akhirnya tak digunakan. Negara pula yang harus membayar alat mahal namun menganggur itu”, tambah Lawe yang disambut anggukan ritmis kepala Sadrach.

Journey 5: Rabu, 05:00-05:30 am, Perjalanan Toadhall – Manuka.

BPK telah berpengalaman melakukan audit dengan perspektif lingkungan, seperti pemeriksaan pasca bencana Tzunami Aceh, pemeriksaan pertambangan, dll” kata Sadrach.

Audit dengan perspektif lingkungan atas Lumpur Lapindo di Sidoarjo menghasilkan laporan yang menarik. BPK45 menyimpulkan bahwa bencana itu terjadi karena kelalaian pada proses pengeboran yang mengabaikan aspek kehati-hatian teknik pengeboran di area yang memiliki tekanan tinggi, yaitu tidak menggunakan casing”, tambah Sadrach.

Pengeboran di Banjarpanji-1 itu menembus gunung lumpur menyebabkan retaknya tanah sehingga menyemburkan 5.000 meter kubik lumpur setiap harinya merendam 10.426 rumah penduduk, 23 pabrik, 18 sekolah dan dua kantor pemerintah seluas enam kilometer persegi di sembilan desa atau seluas kerajaan Monako”, tambahnya penuh semangat.

Infrastruktur yang rusak adalah jalan tol, jalan kereta api, jaringan listrik, pipa gas, serta jalan-jalan raya sebagai urat nadi kegiatan ekonomi”, sela Lawe.

Bencana yang merusak lingkungan air tanah dan mengganggu 20 persen jalur suplay pupuk itu menurut BPK menimbulkan total kerugian ekonomi sebesar 3.462.838.320 USD, sebuah angka yang amat besar”, Urai Sadrach.

Jika kejadian itu di Amerika, maka pemerintah akan langsung menagih pada pihak perusahaan yang menyebabkan bencana terjadi, seperti dilakukan pada bencana di Teluk Meksiko. “Yes, We Can”, kata Lawe.

(“Pasti Lawe mencuri kata-kata Obama”, batin Sadrach)

Journey 6: Rabu, 07:30-08:00 am, Perjalanan Manuka - Toadhall

Sebagai anggota working group on environment audit (WGEA), BPK telah terbiasa melakukan audit dengan perspektif lingkungan terhadap kontrak karya baik perkebunan, pertambangan batu bara atau mineral lainnya. Hasilnya menunjukkan banyak perusahaan yang tidak patuh terhadap isi kontrak karya, dan pelanggaran atas undang-undang lingkungan hidup”, kata Lawe membuka pembicaraan.

Yang barusan dilaporkan ke kepolisian adalah pelanggaran yang diduga dilakukan oleh 26 perusahaan dengan kerugian 90,6 milliar rupiah. Kebetulan masalah ini telah dilaporkan BPK ke kepolisian, dan aku yakin lembagaku melakukan pengamatan atas tindak lanjutnya. Kan KPK memiliki fungsi supervisi untuk mendorong penegak hukum lainnya menjalankan fungsinya.”, tambah Lawe sambil tersenyum.

Aku pernah membaca laporan hasil pemeriksaan BPK di sektor pertambangan semester II tahun 2011, dari lima perusahaan PKP2B dan 60 Kuasa Pertambangan yang dijadikan sampling ditemukan kasus kurang bayar pajak dan royalty sebesar 428 Milyar Rupiah. Jika samplingnya diperbanyak, maka masalah kekurangan bayar pajak dan royalty ini akan sangat besar. Bahkan Dirjen Mineral dan ESDM memperkirakan hanya 20 persen pelaku pertambangan yang membayar royalty (46)”, Sadrach menyahut.

Beberapa modus pelanggaran lingkungan oleh perusahaan kehutanan dan pertambangan berupa hutan konsesi tidak direboisasi kembali, sementara banyak yang lainnya mengambil bahan tambang di area kehutanan atau hutan diluar lahan konsesi. Dengan menggunakan Geospatial Information System (GIS), BPK bisa melakukan pemantauan lahan pertambangan termasuk kerusakan hutan yang diakibatkannya. Sedangkan pelanggaran yang sering terjadi di bidang kehutanan adalah penerbitan Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) yang tidak sah. Sehingga BPK bisa menghitung kerugian negara akibat ilegal logging dan ilegal mining.”, tambah Lawe bersemangat.

BPK juga sudah mulai melakukan pemeriksaan kinerja pengelolaan terumbu karang atau penanganan ilegal fishing. Semoga BPK semakin kreatif melaksanakan pemeriksaannya baik kinerja maupun pemeriksaan dengan tujuan tertentu”, jawab Sadrach menutup pembicaraan.

Journey 7: Kamis, 05:00-05:30 am, Perjalanan Toadhall – Manuka.

Memang politik di manapun juga tentang kepentingan, ya Drach”, kalimat Lawe meluncur saat menyetarter mobil di parkiran Manuka Residence menarik perhatian Sadrach.

Kevin Rudd hidup kembali karir politiknya, setelah kudeta menyakitkan yang dilakukan oleh kolega separtainya, Julia Gillard, hanya beberapa saat sebelum general election. Lantai Gedung Parlemen Australia semakin merah pekat oleh darah politik kudeta kekuasaan Partai Buruh”, imbuhnya sambil mengarahkan mobilnya memasuki Canberra Avenue.

Sejak kegagalan program insulasi rumah, Kevin Rudd menjadi bulan-bulanan kritik oposisi pimpinan Tonny Abbot. Kevin Rudd semakin terpuruk dengan kebijakan super tax-nya yang akan merugikan para perusahaan pertambangan. Pada saat itulah Kevin Rudd terjungkal dari kursi Perdana Menteri”, sambung Lawe yang mobilnya mulai memasuki State Circle sambil jarinya menunjuk bangunan Parliament House di sampingnya dengan bendera Australia raksasa diujung.

Kemenangan tipis Julia Gilard di general election dulu karena didukung anggota parlemen independen yang biasanya secara tradisional menjadi bagian dari koalisi Liberal Party yang dipimpin Tony Abbot bersama National Party, Australian Democrats serta Green Party” urai Sadrach saat sedan yang mereka tumpangi melewati Commonwealth Avenue di City Centre.

Kemunculan Julia Gilard menggantikan Kevin Rudd sebagai perdana menteri dari partai buruh Australia dua bulan menjelang general election turut melapangkan jalan baginya untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama Australia. Sedangkan, Kevin Rudd digeser menjadi menteri luar negeri, sebuah “turun jabatan” yang bisa dipahami dalam konteks politik Australia. Pada saat itu, Labor Party sedang menurun popularitasnya akibat ide super tax47. Lalu mantan menteri pendidikan di era Kevin Rudd itu mengubah framing super tax menjadi carbon tax48, sebuah ganti kemasan dengan substansi yang sama”, tambah Sadrach sambil terkekeh saat mobil melintasi London Circuit yang kali ini sepakat dengan Lawe.

Politisi memang bisa mati berkali-kali, kemudian hidup kembali, kata-kata Winston Churcill itu sepertinya abadi”, tutup Lawe yang mobilnya memasuki Northbourne Avenue menuju parkiran Toadhall.

Journey 8: Kamis, 07:30-08:00 am, Perjalanan Manuka - Toadhall

Di Australia itu semua pelayanan bagus, tidak ada pungli ya Lawe.”, kata Sadrach membuka pembicaraan kali ini.

Secara garis besar memang begitu, Drach. Kemarin aku mengurus Rego (49), cukup 15 menit urusan selesai” jawab Lawe.

Tapi Australia punya sejarah korupsi juga, lho Drach. Aku pernah menonton film dokumenter tentang korupsi di Kepolisian Federal Australia yang mem-backing-i prostitusi di negara bagian NSW. Di akhir cerita, sang kepala AFP akhirnya dicopot dari jabatannya. Ada pula korupsi ekspor gandum untuk program Oil for Food ke Iraq beberapa tahun yang lalu yang membuat Australia malu. Kalau korupsi di AFP diungkap oleh media massa, korupsi di program PBB itu terungkap karena temuan internal kontrol yang tak sengaja menemukan permintaan tunai dollar untuk biaya angkut gandum dari pelabuhan ke kota-kota di Iraq oleh rezim Sadam Husein.”, jawab Lawe.

Bagaimanapun, korupsi telah menjadi tema museum di banyak negara bagian Australia. Polisi korup dijadikan koleksi museum kota Canberra”, tambah Lawe.

Disini, telah diterapkan Fraud Control System seperti yang dikembangkan oleh ANAO (50), sehingga korupsi dicegah sebelum menjadi pandemi”, tambah Lawe.

Seharusnya KPK juga melakukan hal yang sama, menggencarkan pencegahan daripada penindakan seperti yang selama ini diketahui publik” balas Sadrach.

“Iya, Drach. KPK memang mau kesana”, jawab Lawe.

Journey 9: Jumat, 05:00-05:30 am, Perjalanan Toadhall – Manuka.

Melalui audit investigatif, BPK menemukan banyak kerugian negara”, kata Sadrach.

Audit investigatif Bail Out Bank Century menemukan jalinan cerita pengucuran dana talangan sebesar 6,7 trilyun melalui aliran dana yang rumit beberapa layer. Lalu audit investigatif pembangunan pusat olahraga Hambalang, BPK menemukan kerugian negara sebesar 463,66 Milyar rupiah”, tambahnya.

Melalui jenis audit itu juga diketahui siapa saja aktor-aktor intelektual dan jalan cerita prosesnya”, tambah Sadrach.

Lembagamu harus mendorong perkembangan baik ini Lawe, agar negara kita semakin berkurang tingkat korupsinya. Jika tidak, maka IPK negara kita akan terus tinggi”, sergah Sadrach.

Makanya tuntaskan prosesnya, Lawe. Jangan kepada koruptor-koruptor yang lemah saja lembagamu bisa garang”, tambah Sadrach.

Siap Boss”, jawab Lawe bersemangat.

Journey 10: Jumat, 07:30-08:00 am, Perjalanan Manuka - Toadhall

Kenapa kau begitu anti-agama, sih Drach”, tanya Lawe suatu kali. Percakapan dalam perjalanan sepulang kerja cleaning service kali ini seperti awalan sebuah interogasi.

Kau tahu kan, orang sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya, Lawe”, kalimat Sadrach terasa sangat serius di telinga Lawe. Ia seperti sedang membuka sebuah kotak berwarna oranye dari pesawat jatuh yang sering disebut kotak hitam itu.

Aku pernah mengalami kehidupan yang pahit sekali, Lawe. Sebenarnya aku tidak berangkat dari keluarga yang kekurangan, Lawe. Aku besar di keluarga yang sangat berkecukupan. Setiap keinginanku selalu dipenuhi oleh orang tuaku yang sangat menyayangiku. Namun ada hal yang membuatku sangat kecewa pada Tuhan. Saat aku menginjak masa remaja, aku jatuh hati pada seorang gadis. Ternyata gadis itu menolak perasaanku. Itulah pertama kali aku merasakan tak terpenuhi keinginanku”, Sadrach menguraikan pengalaman hidupnya.

Orang yang duduk disebelahmu ini juga pernah mengalaminya, Drach. Kau bukan satu-satunya orang malang seperti itu di dunia ini”, sela Lawe mencoba berempati.

Aku tumbuh di lingkungan yang sangat religius, Lawe. Hari-hariku diisi dengan kegiatan mengaji dan menimba ilmu agama. Waktu itu aku dititipkan oleh ayahku pada kakekku yang memiliki sebuah pesantren di Kudus. Mungkin orang tuaku melihat aku punya bakat memberontak dan agak bandel, makanya aku dimasukkan ke pesantren. Mereka ingin perilakuku bisa diarahkan dan ditempa di pesantren itu. Belakangan kurenungkan pendekatan seperti itu justeru membuatku merasa seperti dibuang. Aku bosan dengan segala rutinitas pesantren salaf itu. Aku melawan tradisi yang dianut. Mulailah aku berkenalan dengan pemikiran para filosof”, tambah Sadrach sambil menghela napas panjangnya.

Aku tahu, anak muda selalu ingin mengetahui hal-hal baru”, jawab Lawe sambil terus mengemudikan sedan yang melaju di ANZAC Parade.

Yang aku inginkan sebenarnya adalah progresifitas, aku tak suka kejumudan dalam pemikiran. Diluar aspek teologi, perpecahan diantara kaum muslim membuatku kecewa dan frustrasi. Akalku tak sanggup menerima, bagaimana bisa kita menentukan hari raya saja bisa berbeda sampai dua tiga hari. Padahal bulan yang dilihat sama dan islamnya juga sama. Ironisnya negeri lain sudah menginjak-injak bulan itu. Akupun lalu berpaling pada pemikiran Barat”, urai Sadrach.

Aku terpana dengan gebyar kebebasan berfikir yang mereka tawarkan. Aku anak yang cukup cerdas, Lawe. Selama menempuh SD, SMP dan SMA diluar kegiatan pesantren itu aku selalu mendapatkan juara kelas yang memberiku kepuasan intelektual. Sungguh kehidupan pesantren hanya membuatku bosan. Aku bisa seenaknya menjalani kehidupan pesantren seperti itu, karena memang pesantren itu milik kakekku. Teman-temanku tak berani menegurku, meski aku melanggar aturan pesantren yang ketat. Mereka juga tak berani melapor kepada kakekku. Jadilah aku menjadi anak yang lepas kendali”, tambahnya.

Pemberontakanku itu akhirnya merembes pula pada pemberontakan intelektualku. Aku bosan dengan yang linier-linier saja, Lawe. Aku ingin hal yang beda. Aturan agama-pun aku terobos demi pemikiran baru yang bagiku jauh lebih menjanjikan. Teman-temankulah yang memperkenalkan pemikiran liberal itu kepadaku, melalui buku-buku bacaan dan internet. Dan saat ini aku tak bisa lepas dari arus yang menyeretku itu”, Sadrach menjelaskan yang sesekali disambut anggukan ritmis kepala Lawe.

Sebenarnya kadang aku bertanya dalam hati apakah yang kulakukan ini memang benar. Kadangkala pula aku ingat kematian, sehingga ingin mempersiapkan bekalnya seperti diajarkan oleh agama. Tapi pemikiranku telah jauh dari aturan-aturan itu. Aku bertahan pada konsep setelah kematian itu hampa, tak ada kehidupan. Materialisme telah menjebakkan sampai sejauh ini”, tambah Sadrch seperti ABG galau.

Kau masih bisa berubah, Sadrach. Aku tahu, didalam lubuk hatimu masih menyisakan ruang tauhid. Kau hanya perlu me-reset kembali cara pandang duniamu. Banyak hal-hal positif dari berfikir secara progressif, agar manusia menggunakan akalnya dan tak terjebak pada teks agama tanpa penalaran. Namun untuk lepas kendali dalam pemikiran yang sepenuhnya liberal adalah sebuah kesalahan besar, karena akal punya keterbatasan.”, jawab Lawe berusaha menghibur.

Iya Lawe, saat ini aku ingin sekali memperbarui tauhid-ku kembali, keyakinanku pada Yang Maha Esa, pencipta alam semesta, yang tidak beranak dan diperanakkan”, jawan Sadrach lirih.

Ok boss, Sadrach. Kita sudah sampai di Toadhall. Kita lanjutkan kembali short journey conversation kita Senin nanti. Tapi kalau kau masih masih ingin ngobrol, pintu unitku terbuka lebar untukmu malam ini”, kata Lawe sambil menghentikan mobilnya di tempat parkir Toadhall.

Trims tawaranmu, kawan. Aku memang ingin ngobrol lagi setelah ini”, jawab Sadrach.

@@@

 

 

Catatan kaki:

 

42 Dollar Australia.

43 Abdul Qoyum Tjandranegara, “Gas Bumi sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak: Optimasi Investasi infrastruktur dan Analisis Dampaknya Terhadap Perekonomian Nasional, Desertasi UI, 2012.

44 Kebangkitan Indonesia 1945-2045, Pokok-pokok Pikiran Sarjana Nahdlatul Ulama, LP3ES, 2013.

45 Auditing the Hot Mud Eruption in Sidoarjo, East Java, with Environment Perspectives pada pokok Pikiran Anwar Nasution: Menuju Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara, 2008.

46 Kebangkitan Indonesia 1945-2045, Pokok-pokok Pikiran Sarjana Nahdlatul Ulama, LP3ES, 2013.

47 Super tax adalah kebijakan untuk mengenakan pajak tinggi bagi perusahaan pertambangan yang mendapatkan keuntungan besar akibat naikknya harga bahan tambang di pasar internasional yang akan disalurkan untuk program-program jaminan kesejahteraan masyarakat.

48 Carbon tax adalah pengenaan pajak tinggi bagi perusahaan-perusahaan yang menghasilkan emisi carbon tinggi, biasanya perusahaan-perusahaan pertambangan, yang bisa digunakan untuk program-program mengurangi pemanasan global dan kesejahteraan rakyat lainnya.

49 Rego adalah pajak kendaraan bermotor di Australia.

50 ANAO, Australian National Audit Office.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun