Mohon tunggu...
Nicko Steven Wijaya
Nicko Steven Wijaya Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer

Komitmen untuk sharing pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini Alasan BJ Habibie adalah Seorang Pemimpin Sejati

13 September 2019   13:03 Diperbarui: 28 Juni 2021   19:38 4048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini Alasan BJ Habibie adalah Seorang Pemimpin Sejati (unsplash/nick-agus-arya)

Presiden ketiga RI B.J Habibie meninggal dunia karena gagal jantung pada 11/9/19.

Semasa hidupnya B.J Habibie menorehkan banyak prestasi untuk Indonesia. Beliau dikenal sebagai penemu teori kedirgantaraan dalam pesawat terbang. Hingga akhirnya Beliau mencetuskan rumus keretakan (crack progession on random). 

Rumus untuk menghitung penyebab keretakan di badan pesawat,terutama sayap pesawat. Rumus yang dikenal dengan Faktor Habibie ini kemudian diakui oleh dunia penerbangan dan kemudian dipakai perusahaan maskapai di dunia.

Karir politik dalam negeri B.J. Habibie bisa dikatakan cemerlang, dimulai dari menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi periode 1978-1998. Kemudian pada Maret 1998, Beliau menempati posisi sebagai Wakil Presiden RI mendampingi Presiden Soeharto. Setelah mundurnya Soeharto dari jabatan Presiden akibat tragedi 1998 membuat posisi B.J Habibie naik dari Wakil Presiden menjadi orang nomor satu di Inonesia pada 21 Mei 1998.

Baca juga : Biografi Singkat BJ Habibie dan Perjalanan Karier Politiknya

Sebagai pemimpin bangsa pada saat itu, Beliau banyak melakukan terobosan di bidang demokrasi dan pemerintahan, seperti Undang-Undang Pers, UU partai politik, Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden. Dan salah satu yang paling diingat dan paling kontroversial adalah keputusan Beliau mengadakan jajak pendapat soal otonomi Provinsi Timor Timur. 

Dan hasilnya adalah Timor Timur (sekarang Timor Leste) lepas dari Indonesia. Puncaknya ketika MPR/DPR melakukan sidang umum paripurna dan menolak laporan pertanggungjawabannya. Setelah sidang tersebut Beliau dengan ikhlas mengundurkan diri dari jabatan Presiden.

Terlepas dari keputusan kontroversial dan prestasi nya, B.J Habibie adalah seorang Pemimpin Sejati karena semasa memimpin Indonesia, Beliau memiliki prinsip kepemimpinan yang harus dimiliki seorang pemimpin sejati. Ada 3 prinsip kepemimpinan B.J Habibie yang patut kita contoh untuk menjadi Pemimpin hebat, yaitu :

1.Memimpin diri sendiri dengan sangat baik.

Sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin hebat adalah dimulai dengan memimpin diri sendiri. Dengan mengambil tanggung jawab dari apa yang dilakukan, bukan sebaliknya. Inilah yang dilakukan B.J Habibie pada waktu melakukan laporan pertanggungjawaban dalam sidang MPR/DPR. 

Baca juga : Batal Rilis 25 Juni 2021, Perilisan Buku Cucu Intelektual: Tribute to B.J. Habibie Ditunda

Bukannya melimpahkan kesalahan dari keputusan kontroversialnya itu, Beliau mengambil segala tanggung jawab dari keputusannya. Entah dicerca dan dicemooh pada saat itu, Beliau tetap yakin pada prinsipnya, mengambil keputusan yang menurutnya adalah yang terbaik pada saat dan kondisi itu. Seorang pemimpin sejati mulai dari memimpin diri sendiri dengan baik, barulah dapat memimpin yang lain dengan baik.

2. Meringankan beban pemimpin.

Setelah Soeharto mengundurkan diri, B.J Habibie naik menjadi Presiden RI ke3. Dengan tetap fokus pada visi seorang presiden melakukan yang terbaik untuk negara, Beliau menjadi pemimpin yang meringankan pemimpin sebelumnya. 

Tidak peduli meski pemimpin sebelumnya yang melakukan kesalahan atas kekacauan yang terjadi, B.J Habibie berkomitmen jika dia yang akan memikul semua tanggung jawab itu. Beliau tetap melihat kepentingan negara di atas segalanya. Inilah prinsip dari seorang pemimpin sejati.

3. Mau melakukan hal yang tidak mau dilakukan orang lain.

Keputusan kontroversial yang diambilnya, mungkin saja pemimpin lain tidak mau melakukannya. Walaupun hasil keputusannya itu akhirnya membuat dirinya dicemooh, yang puncaknya pada sidang MPR/DPR. Beliau melihat itu sebagai keputusan yang bisa menyelesaikan permasalahan jangka panjang di Timor Timur, yang berulang kali memojokkan Indonesia di forum internasional. 

Baca juga : Kritikan Film "Habibie dan Ainun 2"

Beliau melihat itu sebagai keputusan terbaik pada saat dan kondisi waktu itu. Tidak ada keputusan yang salah, semua keputusan adalah keputusan terbaik pada saat dan kondisi waktu itu. Yang salah adalah tidak mengambil keputusan.

Dengan berpegang pada 3 prinsip dasar seorang pemimpin sejati, B.J Habibie disebut sebagai Bapak Demokrasi Indonesia. Dari memimpin dalam masa transisi era Orde Baru ke Reformasi, Habibie juga sukses melepaskan label Orde Baru yaitu dengan kebebasan pers, HAM dan pembentukan lembaga independen.

Trainer - Motivator |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun