Presiden ketiga RI B.J Habibie meninggal dunia karena gagal jantung pada 11/9/19.
Semasa hidupnya B.J Habibie menorehkan banyak prestasi untuk Indonesia. Beliau dikenal sebagai penemu teori kedirgantaraan dalam pesawat terbang. Hingga akhirnya Beliau mencetuskan rumus keretakan (crack progession on random).Â
Rumus untuk menghitung penyebab keretakan di badan pesawat,terutama sayap pesawat. Rumus yang dikenal dengan Faktor Habibie ini kemudian diakui oleh dunia penerbangan dan kemudian dipakai perusahaan maskapai di dunia.
Karir politik dalam negeri B.J. Habibie bisa dikatakan cemerlang, dimulai dari menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi periode 1978-1998. Kemudian pada Maret 1998, Beliau menempati posisi sebagai Wakil Presiden RI mendampingi Presiden Soeharto. Setelah mundurnya Soeharto dari jabatan Presiden akibat tragedi 1998 membuat posisi B.J Habibie naik dari Wakil Presiden menjadi orang nomor satu di Inonesia pada 21 Mei 1998.
Baca juga : Biografi Singkat BJ Habibie dan Perjalanan Karier Politiknya
Sebagai pemimpin bangsa pada saat itu, Beliau banyak melakukan terobosan di bidang demokrasi dan pemerintahan, seperti Undang-Undang Pers, UU partai politik, Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden. Dan salah satu yang paling diingat dan paling kontroversial adalah keputusan Beliau mengadakan jajak pendapat soal otonomi Provinsi Timor Timur.Â
Dan hasilnya adalah Timor Timur (sekarang Timor Leste) lepas dari Indonesia. Puncaknya ketika MPR/DPR melakukan sidang umum paripurna dan menolak laporan pertanggungjawabannya. Setelah sidang tersebut Beliau dengan ikhlas mengundurkan diri dari jabatan Presiden.
Terlepas dari keputusan kontroversial dan prestasi nya, B.J Habibie adalah seorang Pemimpin Sejati karena semasa memimpin Indonesia, Beliau memiliki prinsip kepemimpinan yang harus dimiliki seorang pemimpin sejati. Ada 3 prinsip kepemimpinan B.J Habibie yang patut kita contoh untuk menjadi Pemimpin hebat, yaitu :
1.Memimpin diri sendiri dengan sangat baik.
Sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin hebat adalah dimulai dengan memimpin diri sendiri. Dengan mengambil tanggung jawab dari apa yang dilakukan, bukan sebaliknya. Inilah yang dilakukan B.J Habibie pada waktu melakukan laporan pertanggungjawaban dalam sidang MPR/DPR.Â
Baca juga : Batal Rilis 25 Juni 2021, Perilisan Buku Cucu Intelektual: Tribute to B.J. Habibie Ditunda