Mohon tunggu...
Nicholas RyanAditya
Nicholas RyanAditya Mohon Tunggu... -

Seorang anak rantau yg bercita-cita menjadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ki Simun: Wayang Klasik, Darah Seni, dan Perjuangan

26 Maret 2017   13:58 Diperbarui: 26 Maret 2017   21:00 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ini perjuangan, melestarikan budaya, selama saya masih ada, wayang klasik ya tetap ada, karena ini budaya kita, saya harap dalang-dalang muda juga melestarikannya,” tutup Ki Simun. Begitulah pesan dari sosok pahlawan wayang klasik kepada dalang-dalang muda sembari menutup obrolan hangat di siang terik khas Gunung Kidul itu. 

Sosok Ki Simun, pahlawan wayang klasik. Dok Pribadi
Sosok Ki Simun, pahlawan wayang klasik. Dok Pribadi
Ki Simun memperagakan cara mayang. Dok Pribadi
Ki Simun memperagakan cara mayang. Dok Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun