Mohon tunggu...
Nicholas Jason
Nicholas Jason Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Boleh Mengambil Sel atau Jaringan untuk Dikulturkan?

30 Agustus 2018   16:05 Diperbarui: 30 Agustus 2018   16:20 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aklimatisasi harus dilakukan secara hati-hati dan juga bertahap, yaitu dengan cara memberikan sungkup. Sungkup tersebut kemudian akan dilepaskan apabila tanaman baru yang sudah berhasil kultur sudah mampu untuk berdaptasi dengan lingkungan luar tersebut. Supaya tanaman baru tersebut tumbuh dengan baik, harus dilakukan pemeliharaan yang prinsip utamanya hampir serupa dengan pemiliharaan pada tanaman generatif.

Sumber : softilmu.com
Sumber : softilmu.com
Perkembangan teknik kultur jaringan dimulai pada tahun 1838 ketika Schwann dan Schleiden mengungkapkan tentang teori totipotensi yang menyatakan bahwa sel sel bersifat otonom, dan pada prinsipnya mampu beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Teori yang dikemukakan Schwann dan Schleiden ini adalah dasar dari spekulasi Haberlandt pada awal abab ke-20 yang menyatakan bahwa jaringan tanaman dapat diisolasi dan dikultur hingga berkembang menjadi tanaman normal dengan melakukan manipulasi terhadap kondisi lingkungan dan nutrisinya. 

Walaupun usaha Haberlandt menerapkan teknik kultur jaringan tanaman pada tahun 1902 mengalami kegagalan, akan tetapi Harrison, Burrows dan Carrel pada tahun 1907-1909 berhasil mengkulturkan jaringan hewan dan manusia secara in vitro. 

Keberhasilan aplikasi teknik kultur jaringan sebagai sarana perbanyakan tanaman secara vegetatif pertama kali dilaporkan oleh White pada tahun 1934 yakni melalui kultur akar tanaman tomat. Selanjutnya, pada  tahun 1939, Gautheret, Nobecourt, dan white berhasil menumbuhkan kalus tembakau dan wortel secara in vitro. Pada jaman sekarang ini, sudah ada begitu banyak perkembangan dalam teknik serta hormon dalam kultur jaringan.

Sumber : zonasiswa.com
Sumber : zonasiswa.com
Kultur jaringan mempunyai begitu banyak manfaat seperti dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat yang memiliki sifat dan kualitas sama dengan induknya dan tanaman bebas dari virus dan penyakit. 

Kultur jaringan juga dapat menciptakan varietas baru, dengan cara menggabungkan plasma dari sel-sel yang berbeda dalam satu spesies lalu menumbuhkannya melalui kultur jaringan. Kultur jaringan juga berguna dalam pelestarian jenis tanaman yang hampir punah, dan mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman.

Setelah kita tahu apa itu kultur jaringan,  jenis-jenisnya apa saja, tahapan-tahapannya, dan sejarahnya, maka kita bisa mencoba untuk menjawab pertanyaan yang ada di paragraf pertama. Apakah salah kita "mengambil" sel dari tanaman di negara lain untuk kita bawa pulang ke negara kita sendiri untuk dikulturkan dan sebaliknya? Di sini penulis akan memberikan pendapat berdasar pemikiran penulis.

Bila kita lihat, untuk melakukan kultur jaringan kita hanya memerlukan potongan kecil sel atau jaringan asal dari tumbuhan induk. Pengambilan ini tentu tidak akan melakukan terlalu banyak kerusakan sehingga membuat tumbuhan menjadi rentan dan sebagainya. Dengan begitu, pengambilan sel atau jaringan asal ini tidak akan merugikan tanaman dan negara atau wilayah tempat asal tumbuhan. 

Bila peneliti atau ilmuwan luar negeri sudah mendapat ijin untuk melakukan riset atau penelitian dengan mengambil potongan kecil sel atau jaringan untuk dikulturkan, tentu saja hal ini tidak masalah.

Tetapi, juga perlu kita ingat bahwa iklim, suasana, suhu, dan lingkungan setiap negara berbeda-beda. Hal ini juga akan memengaruhi pertumbuhan tumbuhan setelah melalui proses aklimatisasi. 

Dalam lingkungan luar yang tidak dikontrol, membuat tanaman perlu untuk beradaptasi. Perlu diingat bahwa tumbuhan yang dihasilkan dari kultur jaringan sama persis dengan tumbuhan induknya. Bila tumbuhan induknya berasal dari daerah yang beriklim tropis kemudian dikulturkan di daerah atau negara yang beriklim sedang, tentu akan membuat tumbuhan sulit untuk bertumbuh dan beradaptasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun