Sering kali revolusi industri 3.0 disebut juga dengan revolusi digital. Revolusi industri 3.0 ini menempatkan komputer sebagai otak dari sebuah mesin, robot menjadi tangannya, sehingga secara perlahan peran dan fungsi pekerja kasar atau manual akan tergantikan. Ketika pertama kali ditemukan, komputer masih dalam bentuk dan ukuran yang sangat besar bahkan bisa dikatakan memiliki ukuran dengan satu ruangan kamar tidur.Â
Hal ini mengakibatkan komputer tersebut mengkonsumsi daya listrik yang cukup besar, sementara itu kemampuannya masih terbilang cukup lambat. Akan tetapi, manusia terus berkembang dengan terus melakukan pembaruan seperti teknologi-teknologi yang bisa digunakan saat ini hingga muncul revolusi 4.0.Â
Pada revolusi ini, terjadi perpaduan antara kecerdasan buatan, robotika, IoT (Internet of Things), pencetakan 3D, rekayasa genetika, dan teknologi lainnya. Pada masa ini sistem otomatisasi menjadi sangat populer.Â
Selain itu. hal lain yang sangat terasa manfaatnya adalah internet. Ketika komputer-komputer yang ada di perusahaan produksi tersambung ke internet, semua informasi dapat diketahui dimanapun pemiliknya berada. Pada dasarnya manfaat revolusi sangat berdampak positif dalam perkembangan teknologi yang menunjang produksi dunia industry.Â
Peralatan-peralatan produksi suatu pabrik yang semula masih konvensional dan bersifat analog, saat ini sudah lebih modern dan canggih. Bahkan, tanpa disadari dengan semakin canggihnya peralatan produksi tersebut, lambat laun peran manusia benar-benar tergantikan oleh robot.Â
Tentu saja perusahaan banyak yang senang dengan hal ini karena dapat mengurangi pengeluaran dari segi tenaga kerja. Kemudian, apa yang harus dilakukan agar manusia tidak tergeser perannya oleh robot-robot canggih tersebut?
Manusia dibekali kecerdasan yang tinggi dan berbeda dengan makhluk atau pun benda lain yang ada di planet Bumi. Oleh karena itu, jika perkembangan teknologi semakin modern dan canggih, maka manusia juga harus berkembang mengikutinya.Â
Hal ini dapat dimulai dari menuntut ilmu sejak dini. Setiap jenjang sekolah memberikan pengetahuan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan, seni, budaya, dan teknologi.Â
Perguruan tinggi pun mempunyai peran yang sama yaitu mencerdaskan anak bangsa agar mampu bersaing dan bermanfaat dari berbagai aspek. Peran perguruan tinggi cukup vital karena menjadi jenjang sekolah terakhir sebelum seseorang terjun ke masyarakat.Â
Saat ini, dinamika perubahan di dunia industri berjalan sangat cepat, berbeda dengan perguruan tinggi yang memiliki kecepatannya sendiri. Hal ini mengakibatkan perguruan tinggi dituntut untuk lebih fleksibel dan adaptif terhadap dunia industri.
Era revolusi industri 4.0 memberikan berbagai macam tantangan seperti memaksa masyarakat untuk mengubah kreatifitas, memahami proses digitalisasi, serta perubahan produksi industri secara drastis. Banyak pekerjaan yang diambil alih oleh mesin, robot, dan komputer.Â