Mohon tunggu...
Siti Kurniati
Siti Kurniati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

menulis, merupakan generasi qurani

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan dan Kenangan

17 November 2018   11:56 Diperbarui: 17 November 2018   12:01 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehabis subuh, hujan tiba-tiba turun sangat deras. Derasnya turun tanpa permisi dan suaranya bergemuruh di atas genting.  

Saat hujan turun, aku sedang menyeduh teh. Sementara Ibu, sedang membuat nasi goreng untuk sarapan.

"Bu, hujan nih. Gimana aku mau ke sekolah ya," ucapku pada Ibu.

"Alhamdulillaah hujan masih mau turun, Za. Ke sekolah ya tinggal pergi aja. Ada payung, jas hujan, pakai dulu sandal ke sekolah. Gampang bukan? _Gitu aja kok repot_ ," ujar Ibu seraya tersenyum padaku.

"Iiihhh Ibu, bukannya begitu. Kalau hujan gede begini, tukang ojek suka nggak mau narik," belaku.

Ya, hari ini aku harus pergi ke sekolah sendiri. Bapak yang biasa setia mengantarkanku sudah dua hari tugas ke luar kota dari kantornya. Di samping itu, arah sekolahku dengan kantor Bapak satu arah.  

Kalau Ibu memang sangat jarang mengantarku karena kantor tempat Ibu kerja berlawanan arah dengan arah sekolahku.

Aku agak bingung juga kalau hujan begini. Seperti yang sudah kukatakan tadi, kalau hujan deras seperti ini tukang ojek dekat rumahku suka nggak mau narik.

Sementara, untuk sampai ke jalan raya, jalan yang dilalui biskota, yaaa ... lumayan jauh bila jalan kaki, menurutku, kurang lebih 20-25 menitan. Tapi apa boleh buat, itu satu-satunya cara untuk sampai di sekolah.

Waktu menunjukkan pukul 5.15. Hujan menemani sarapan pagiku. Selesai sarapan, aku harus segera pergi. Hujan pun masih akrab dengan guyuran derasnya malah sesekali ditingkahi petir yang lumayan keras.

"Ini jas hujannya, pakai dulu sandal, sepatu masukkan ke tas yah", ini Za, jangan lupa ... ini ... itu ... ini payungnya juga ...".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun