Mohon tunggu...
Niala cita
Niala cita Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - INFJ

Perempuan yang hobi mengamati sekitar, suka bercerita dan mendengarkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjepit di Antara Harapan dan Kenyataan, Kisah Kelas Menengah yang Berjuang

23 September 2024   07:59 Diperbarui: 23 September 2024   08:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

5. Tuntutan pendidikan yang tinggi.

  Kelas menengah memiliki Aspira yang tinggi untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Namun, biaya pendidikan semakin mahal terutama di tingkat perguruan tinggi dan itu menjadi beban berat untuk kelas menengah.

6. Kurangnya jaminan pensiun.

   Di beberapa negara , masyarakat kelas menengah mungkin tidak dapat mendapatkan jaminan pensiun yang memadai hal ini yang menyebabkan kekhawatiran terhadap masa depan.

Kesulitan-kesulitan diatas hanya sebagian dari banyak kesulitan yang lain. Kesulitan ini juga yang membuat jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan. Dari bbc.com tahun 2019 jumlah kelas menengah di Indonesia ada 57,33 juta jiwa namun mengalami penurunan menjadi 47, 85 juta jiwa di tahun 2023.

Masyarakat kelas menengah berada di posisi terjepit antara dua kelas sosial, mereka harus bersaing dengan kelas atas dalam hal k

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun