Jahe memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya dalam mengatasi flu dan meningkatkan imunitas tubuh. Rimpang jahe juga dipercaya bisa digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit terutama penyakit yang berhubungan dengan pencernaan dan pernafasan.
Dilansir dari Sakadoci.com menurut penelitian Chrubasic et al dalam Untari et al (2012), kandungan minyak atsiri pada jahe dilaporkan dapat merusak lipid amplop virus. Hemaglutinin merupakan protein pada amplop permukaan virus yang mampu menghemaglutinasi eritrosit, sehingga kerusakan pada struktur permukaan virus, mengakibatkan tidak terjadi replikasi.
- Melancarkan proses pencernaan dan mengurangi gastritis.
- Mengatasi dan Mengobati radang sendi akibat cuaca dingin.
- Menyehatkan dan Memperkuat otot jantung.
- Mencegah terjadinya penggumpalan darah atau mengencerkan darah.
- Mempertahankan imunitas tubuh dengan jalan membunuh virus-virus yang menyerang saat daya tahan tubuh turun.
2. Serai/Sereh (Cymbopogon citratus)
Sudah sejak lama masyarakat kita memanfaatkan Sereh atau serai sebagai obat herbal.  Sudah terbukti  melalui  berbagai penelitian, Sereh mengandung berbagai macam zat berkhasiat untuk obat.  Antara lain menandung antioksidan yang berperan melawan radikal bebas.
3. Kencur  (Kaempferia galanga)Â
Tidak jauh berbeda, kencur juga banyak digunakan sebagai obat di masyarakat Indonesia. Â Kencur dengan aroma yang khas memiliki berbagai komposisi zat, yaitu mineral, Â sineol, pati, asam sinamat, alkaloid, etil ester, kaempferol, borneol dan lain sebagainya.Â
Kandungan borneol dan kaempferol pada kencur berperan sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh,  yaitu untuk menangkal radikal berbahaya dan virus yang masuk dalam tubuh juga  bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tanaman herbal yang satu ini juga bermanfaat sebagai obat batuk. Gejala batuk dini dapat disembuhkan dengan mengonsumsi kencur.
4. Sirih (Pipper batle L).
Sirih memiliki nama latin Pipper batle L. Masuk kategori tanaman obat (fitofarmaka) Â Tanaman yang memiliki bau khas ini sangat banyak manfaatnya karena kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya. Senyawa yang paling banyak terkandung di dalam sirih adalah saponin, flavonoid, polifenol, kavikol, betlephenol, seskuiterpen, hidroksikavikol, cavibetol, estragol, eugenol, dan karvakrol.
Kandungan kavikol dalam daun sirih memiliki kemampuan antibakteri lima kali lebih kuat dari fenol. Kavikol inilah sumber dari bau daun sirih yang khas yang sering kita cium.
Penggunaan secara eksternal diketahui bisa meredakan radang gusi, sariawan, dan radang tenggorokan. Dahulu, penggunaan secara eksternal untuk kesehatan gigi dan mulut digunakan dengan cara seperti mengunyah sirih atau berkumur dengan air sirih,
5. Madu