Mohon tunggu...
Nia Aniati
Nia Aniati Mohon Tunggu... Guru - Penulis, pendidik, ibu rumah tangga

Mengajari anak-anak adalah tanggung jawabku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Anggora dan Sahabatnya

7 Januari 2021   08:03 Diperbarui: 7 Januari 2021   08:06 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yang benar saja Anggora? Apa kamu sanggup tinggal di alam bebas sepertiku? Apa kamu sudah siap meninggalkan semua kemewahan yang majikanmu berikan kepadamu?" kucing jantan mencecar pertanyaan meyakinkan keinginan kucing anggora.

"Aku sudah sangat bosan dengan kehidupanku selama ini. Aku ingin hidup bebas sepertimu," ucap kucing anggora.

"Kamu enak, bisa pergi kemana saja yang kamu mau. Kamu juga bisa memakan apa saja yang kamu suka. Bukankah permainan di luar sana lebih banyak dan menantang. Bisa berlari, memanjat pohon dari atap rumah, mengejar tikus dan memakannya. Aku juga ingin punya banyak teman seperti apa yang selalu kamu ceritakan." Anggora mengutarakan semua isi hatinya pada kucing jantan sambil menangis.

 Kucing jantan mendengarnya dengan penuh iba, selama ini dia selalu menemani kucing anggora jika majikannya tidak bersamanya. Kucing jantan selalu bercerita banyak hal tentang apa yang dia alami dan menceritakan semua kehidupan di luar kandang. Dia tidak pernah menyangka kalau ternyata kucing anggora merasa tertarik dengan ceritanya sehingga ingin ikut hidup bebas bersamanya. Kucing jantan merasa senang dengan keinginan kucing anggora. Dia membayangkan akan sangat bangga jika kucing anggora yang cantik ini terus mengikutinya dan pergi bersamanya. Kucing jantan berpikir bahwa dia akan menjadi kucing yang paling beruntung dan teman-teman jantan yang lainnya akan merasa iri padanya. Dia kembali tertawa mengingat semua khayalannya.  

"Asal kamu tahu Anggora, kehidupan bebas yang aku jalani tidak seasyik yang kamu pikirkan," ucap Kucing Jantan.

Kucing jantan tidak pernah menyangka jika ucapan ini akan terlontar dari mulutnya. Sebenarnya dia merasa berat mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan isi hatinya.

"Aku takut kamu tidak akan bisa menghadapi kerasnya alam bebas sehingga kamu akan menyesal nantinya. Sebaiknya kamu tetap tinggal dikandangmu dan juga majikan baikmu. Hidupmu sudah sangat enak, Anggora," kata kucing jantan.

"Aku bosan tinggal di kandang ini, Jantan," tegas kucing anggora tidak mau kalah.

"Dasar wanita, selalu keukeuh kalau punya keinginan," gerutu kucing jantan dalam hati.

"Anggora! Dengarkan aku baik-baik!" tegas kucing jantan.

"Seharusnya kamu bersyukur memiliki kandang dan tempat tidur, sehingga kamu bisa selalu tidur dengan nyaman. Sementara di luar sini, kami para kucing liar terpaksa harus tidur dimana saja tanpa alas. Sekalinya kami ingin tidur di sofa yang empuk, manusia selalu mengusir kami. Mereka tidak segan untuk memukul kami jika kami tidak mau pergi. Kamu juga harus bersyukur bisa selalu makan enak setiap waktu, kapanpun kamu mau. Sementara di luar sini, kami harus berjuang mencari makan. Sekalinya kami mau makan enak, kami harus menunggu manusia untuk melempar tulang daging dan ikan sisa mereka. Kamu tahu? Demi mencari makan, kami harus merasakan sakit dilempari batu atau sandal jika kami ketahuan mengambil sedikit saja makanan manusia. Selama ini, kamu tidak pernah tahu kalau manusia itu tidak semuanya baik pada kami bangsa kucing liar. Mereka selalu merasa terganggu dengan keberadaan kami. Bahkan manusia tidak segan-segan memasukkan kami ke dalam karung dan melempar kami kemana saja yang mereka mau. Beruntung jika manusia melepas ikatan karung itu, sehingga kami masih bisa berlari dan tetap hidup. Tetapi jika karung itu tidak mereka lepas ikatannya, kami akan mati di dalam sana," jelas kucing jantan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun