Penelitian ini juga memberikan wawasan baru tentang penggunaan limbah pertanian dalam produksi biofuel, yang dapat mendorong penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi dalam sektor energi terbarukan.
Kesimpulan
Produksi bioethanol dari kulit pisang melalui hidrolisis asam dan fermentasi menunjukkan potensi yang signifikan sebagai sumber energi terbarukan.
Kelemahan dan Saran
Kelemahan penelitian ini yaitu, skala produksi penelitian ini masih terbatas yaitu pada skala laboratorium, kualitas dan kompsisi kulit pisang juga dapat bervariasi tergantung pada sumber dan kondisi pertumbuhan yang dapat mempengaruhi hasil produksi bioethanol, penggunaan asam sulfat dalam proses hidrolisis dapat menimbulkan masalah lingkungan dan Kesehatan. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan berbagai jenis limbah buah sebagai bahan baku dan melakukan uji coba pada skala yang lebih besar untuk mengevaluasi efisiensi dan kelayakan ekonomi dari proses produksi bioethanol.
Pengaruh Variasi Massa Ragi dan Lama Fermentasi Pada Pembuatan Bioetanol Dengan Bahan Ampas Tebu
Latar Belakang
Penelitian ini berfokus pada produksi bioetanol dari limbah tebu, khususnya dari bagasse tebu. Penelitian ini dilakukan untuk mengesplorasi pengaruh variasi massa ragi dan lama waktu fermentasi terhadap produksi bioetanol dari ampas tebu. Penelitian ini penting karena bioetanol merupakan sumber energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, pemanfaatan limbah tebu, seperti molasses dan bagasse dapat membantu mengurangi limbah pertanian dan meningkatkana efisiensi penggunaan sumber daya.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeskplorasi pengaruh variasi massa ragi dan lama waktu fermentasi terhadap produksi bioetanol dari ampas tebu, sehiingga dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai optimalisasi proses fermentasi dalam produksi bioetanol.
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental nyata (true experimental) dengan menggunakan cermin kupasan varian. Metode penelitian dalam jurnal tersebut adalah metode eksperimental nyata (true experimental) dengan menggunakan cermin kupasan varian. Penelitian ini melibatkan langkah-langkah seperti menimbang ampas tebu, mengeringkan ampas tebu, menyiapkan campuran air, menghancurkan ampas tebu, memanaskan campuran, mencampurkan ragi, dan mendiamkan campuran sesuai lama waktu fermentasi. Setelah proses fermentasi, cairan akan diproses destilasi untuk mengukur kadar alkohol yang dihasilkan.