Mohon tunggu...
Ni Putu Novi Ardiyani
Ni Putu Novi Ardiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Ganesha

saya seorang mahasiswa program studi Akuntansi, Universitas Pendidikan Ganesha dan hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banten dalam Tradisi Umat Hindu di Bali

10 Juli 2024   15:32 Diperbarui: 10 Juli 2024   15:34 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banten tidak hanya merupakan bentuk fisik dari persembahan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam. Setiap komponen yang digunakan dalam banten memiliki makna tersendiri: bunga melambangkan keindahan dan kesucian, buah-buahan melambangkan kelimpahan dan berkah, sedangkan makanan melambangkan rasa syukur dan kebersamaan. Lebih dari itu, banten juga mencerminkan kekreatifan seni dan keindahan dalam tradisi Hindu dalam penyajiannya. 

Melalui banten, umat Hindu dapat mengungkapkan penghormatannya dan rasa keterhubungan mereka dengan alam semesta serta dewa-dewa. Banten menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan dunia spiritual dan memperkuat ikatan spiritual antara umat Hindu dengan kehadiran yang lebih tinggi. Dalam setiap upacara keagamaan, banten memainkan peran penting dalam menciptakan suasana keramat dan menguatkan ikatan spiritual umat Hindu.

Dalam ajaran Hindu, banten bukan sekadar persembahan fisik tetapi juga mengandung makna dan filosofi mendalam. Mereka mengajarkan nilai-nilai seperti kesederhanaan, kerendahan hati, rasa syukur, dan kesadaran akan keberadaan yang lebih besar. Dengan penuh kesadaran dan bhakti, umat Hindu menyiapkan banten sebagai ekspresi spiritual mereka, mengingatkan mereka akan kehadiran yang lebih tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun