Dwiana Putra "Huruf Mati", Satu-satunya digital artwork dalam pameran ini Dwiana Putra menghadirkan karyanya yang terispirasi dari gaya dark art yang menggambarkan objek seperti tengkorak dan elemen lainnya. Adapun dorongan dan motivasi dalam menggeluti seni digital banyak terinspirasi oleh seniman terdahulu dan teman-teman ilustrasi seperti made art, a.k.a kalooong, coki greenway, sony wicaksana, markusmanson, bazziergraphik, the vigilante, riddick, caestrad.
Lizen "Ethnic Accoiistic Music", dengan personil Dwisy (Djimbe), Narreth (Didgeridoo) dan Krisna (Gitar), Lizen menyuguhkan music acoustic dengan genre Ethnic. Latar music yang berbeda dari setiap personilnya membentuk lantunan yang unik dari campuran unsur genre blues, reggae, dan alat musik tradisional lainnya.
Itumada dan Kyrra b2b Alea Music "Dj Set"  bersama merespon tema psychedelic dengan musik- music dj khas musisi masing- masing. Dan Silver Jerry  menghadirkan  aktivitas tattoo dimana gaya dari hasil tattonya dengan bentuk khasnya tersendiri sebagai tattoo artist traditional handpoke. Kebanyakan desain tattonya terinspirasi dari motif pattern nusantara Indonesia, dot work, dan line work.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H