Mohon tunggu...
Ni KetutSuryani
Ni KetutSuryani Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika di SMP Negeri 1 Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua

Hobi membaca buku-buku terkait pengembangan pribadi dan menulis. Mengikuti perkembangan politik di negara tercinta juga menjadi sesuatu yang menarik bagi saya. Saat ini aktif sebagai guru matematika di SMP Negeri Sabu Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran PBL untuk Mengatasi Miskonsepsi Pembelajaran Matematika Siswa

28 Februari 2024   06:51 Diperbarui: 28 Februari 2024   06:56 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

siswa mengalami kesulitan menerapkan TPACK dalam menyajikan/ mempresentasikan hasil kerja

Guru belum terbiasa menggunakan  model pembelajaran yang inovatif seperti PBL dan PjBL

Media pembelajaran berbasis teknolgi untuk digunakan siswa sangat minim termasuk internet yang jangkauannya masih sangat rendah. Beberapa tantangan tersebut melibatkan siswa, guru dan juga kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan di SMP Negeri 1 Sabu Barat.

  • Pembahasan

Pelaksanaan praktik baik dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran problem based learnig (PBL) sebagai upaya mengatasi masalah miskonsepsi yang dialami. Adapun langkah-langkah kegiatan selama proses kegiatan praktik baik dilakukan menggunakan lima tahapan sebagai berikut:

Langkah 1: Orientasi Masalah

  • Guru menampilkan video pembelajaran kontekstual berkaitan dengan konsep perbandingan senilai dan berbalik nilai
  • Siswa mengamati dan mencatat setiap hal penting dari video pembelajaran yang ditayangkan (Critical Thinking, Communication, Bernalar Kritis, Mandiri)
  • Guru memberikan pertanyaan pemantik/ pernyataan yang dapat merangsang siswa untuk berpikir tentang masalah yang ditampilkan lewat video pembelajaran (Communication, Bernalar Kritis, Mandiri)
  • Guru menjelaskan inti materi pembelajaran

Langkah II: Mengorganisasi siswa untuk belajar

  • Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
  • Guru membagikan LKPD
  • Guru memberi arahan/ petunjuk dalam  pengerjaaan LKPD
  • Siswa diberikan kesempatan menanyakan hal-hal yang belum dipahami sebelum mulai mengerjakan LKPD

Langkah III: Membimbing penyelidikan

  • Siswa berdiskusi / kolaborasi dalam mengerjakan LKPD menggunakan berbagai sumber belajar (buku teks, maupun internet), saling saling bertukar informasi terkait perbandingan senilai (Collaboration, Communication, Bergotong Royong)
  • Guru berkeliling di setiap kelompok belajar, untuk membimbing dan membantu kesulitan siswa (Communication)
  • Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami (Communication)
  • Guru mengamati dan menilai sikap siswa selama proses tersebut melalui lembar penilaian sikap

Langkah IV: Mengembangkan dan menyajikan hasil

  • Siswa membuat laporan hasil pekerjaan dan diskusi pada LKPD yang disediakan secara mandiri (Collaboration, Communication, kreatif)
  • Siswa menyiapkan bahan untuk presentasi hasil dalam bentuk power point atau bahan lain (Collaboration, Communication, kreatif)
  • Secara bergiliran kelompok siswa presentasi/ menyajikan hasil kerjanya (Collaboration, Communication, kreatif
     Kelompok lain menanggapi dan saling memberi masukan dan apresiasi (guru dapat memberikan pertanyaan untuk secara lisan untuk mengukur pemahaman siswa), (Collaboration, Communication, kreatif, bernalar kritis)

Langkah V: Menganalisis dan mengevaluasi hasil

(1). Guru memberikan penguatan tentang materi pembelajaran

(2). Guru memberikan soal evaluasi secara individu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun