Museum Radya Pustaka merupakan salah satu museum tertua yang berlokasikan di kota Surakarta. Tepatnya di Jalan Slamet Riyadi. Merupakan salah satu bangunan yang menjadi bukti pentingnya pengarsipan bagi masyarakat Solo. Museum Radya Pustaka yang didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 28 Oktober 1890 ini merupakan museum tertua yang ada di Indonesia. Museum ini pun memiliki nama lain yaitu Loji Kadipolo.
Terletak satu kompleks dengan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, bangunan yang sekarang menjadi museum sebelumnya merupakan rumah kediaman seorang warga negara Belanda yang bernama Johannes Busselaar. Hingga dialihfungsikan menjadi museum sehingga tata ruang museum ini pun tidak seperti museum pada umumnya. Bentuk bangunan asli tetap dipertahankan dengan hanya mengubah beberapa bagian.Â
Koleksi Museum Radya Pustaka
Museum Radya Pustaka memiliki 12 ruangan yang seluruhnya berisi lebih dari 500 koleksi yang berusia puluhan hingga ratusan tahun. Mulai dari koleksi manuskrip atau naskah kuno, lukisan, wayang, benda kuno, hingga miniatur. Sebagian besar koleksi berbahasa Belanda dan Jawa, hanya sebagian kecil yang berbahasa Indonesia. Selain itu, tidak semua koleksi yang tersedia merupakan koleksi asli, terdapat beberapa koleksi yang bersifat replika dikarenakan beberapa alasan.
Koleksi manuskrip merupakan koleksi yang paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan koleksi lainnya. Pada koleksi manuskrip disediakan ruangan tersendiri untuk tempat penyimpanan koleksi. Pada ruangan tersebut, koleksi manuskrip disimpan pada lemari kaca.
Sedangkan beberapa koleksi selain manuskrip dipajang pada display kaca maupun ruangan dan rak pada umumnya.
Informasi yang ada pada koleksi di Radya Pustaka cenderung berhubungan dengan sejarah kota Solo, sejarah Radya Pustaka, kebudayaan Jawa, dan peninggalan-peninggalan kerajaan terdahulu.