Mohon tunggu...
Wisanggeni
Wisanggeni Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rawat-rawatlah ibu pertiwi ......................... tempat berlindung di hari tua .......................... sampai akhir menutup mata .......

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dan Babi Semakin Membuta..

19 Februari 2017   08:27 Diperbarui: 19 Februari 2017   11:43 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"saudara2ku sehutan.." suara gajah menggelegar bergema sampai ke sudut2 …

 “saya udah habis2an mendorong  si bledhug jadi pemimpin kalian, tapi kalian menolak.” 

“saya tadinya mau netral setelah kekalahan si bledhug. Tapi setelah saya pikir ulang,  itu tidak mungkin."

" Bersikap netral saat situasi hutan sedang genting adalah tindakan pengecut dan kekanak-kanakan.”

“dan saya meski melo bukanlah hewan pengecut!”

dengarkan inilah ijtihad saya!” seru gajah.

jangan kalian memilih babi jadi pemimpin.”

“ Babi tetaplah babi, babi berjalan menunduk tentu karena malu punya emak babi.”

“ Babi bisa menyaru jadi apapun, tapi satu hal babi sulit untuk menyaru.”

Apa itu? Makanannya!!. Makanan babi adalah barang2 busuk dan menjijikkan.”

Tidak mungkin, tidak akan pernah terjadi, ada wisdom keluar dihasilkan oleh para pemakan barang busuk. Garbage in garbage out. Pasti itu!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun