Mohon tunggu...
Ngazha Syafania
Ngazha Syafania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi

Halo semuanya, perkenalkan aku Ngazha Syafania biasa dipanggil Syafa. Aku merupakan mahasiswa tingkat akhir jurusan Komunikasi yang sedang mengasah kemampuan menulis. Kritik dan saran dari kalian sangat berarti agar tulisan-tulisan karyaku dapat berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kekerasan Berbasis Gender Online: Kenali Lebih Dekat, Agar Selamat

23 Januari 2024   18:53 Diperbarui: 23 Januari 2024   18:54 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kekerasan Berbasis Gender Online (Sumber: mimbaruntan.com)

Namun keadilan tersebut tidak selalu bisa diperoleh dengan semudah itu. Banyak korban yang sudah mencoba angkat bicara namun terkadang mereka mendapat perlakukan yang kurang pantas. Tak jarang korban dipojokkan, dihakimi, dihina, bahkan di-bully oleh publik karena menyuarakan KBGO yang diperoleh. Dari kejadian tersebut, tidak menutup kemungkinan korban mendapatkan KBGO lagi. Seolah-olah para korban KBGO ini dikriminalisasi oleh publik dalam kasus yang tengah dihadapi.

Data dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan menunjukkan bahwa terdapat 1.638 kasus KBGO per Desember 2023. Tingginya angka kasus tersebut menunjukkan bahwa KBGO masih menjadi masalah yang mendesak di Indonesia. Namun perlu digaris bawahi angka tersebut hanyalah jumlah korban yang melapor. Angka tersebut bisa saja terus mengalami peningkatan setiap tahunnya seiring dengan perkembangan teknologi yang ada. 

Hal yang membuat isu ini tambah menyedihkan adalah fakta tentang para pelaku KBGO. Berdasarkan data dari Association for Progressive Communication Women's Right Programme, ternyata para pelaku KBGO merupakan orang-orang yang dikenal bahkan orang-orang terdekat korban. 

Dampak Menyakitkan yang Diterima Korban

KBGO memang membawa dampak sangat serius sehingga mempengaruhi kehidupan para korbannya. Korban KBGO akan mengalami kerugian secara psikologis, sosial, ekonomi, mobilitas, bahkan sensor diri. 

Korban KBGO rentan mengalami kecemasan, depresi, rasa takut yang berlebihan, sampai munculnya keinginan untuk mengakhiri hidup. Hal ini akan menghasilkan dampak sosial bagi korban seperti dikucilkan oleh lingkungan dan menutup diri sehingga mobilitas yang dimiliki semakin terbatas. Tidak jarang juga korban mengalami kerugian dari segi ekonomi berupa kehilangan pekerjaan karena reputasinya telah hancur. 

Besarnya penderitaan yang perlu dihadapi korban dapat menghancurkan kehidupan yang dimiliki. Ditambah apabila korban tidak memiliki tempat untuk berlindung dan mendapatkan keadilan sesuai yang diharapkan. Banyak kasus terkait KBGO yang justru lebih menyalahkan korban dibandingkan pelaku. Sering kali korban dianggap "kotor" oleh publik dan mendapatkan penghakiman yang kejam. Tak jarang penghakiman tersebut menyebabkan korban KBGO semakin merasa terpuruk dan kehilangan harapan untuk melanjutkan hidup.

Bagaimana Cara Mencegah KBGO?

Besarnya dampak negatif yang dihasilkan oleh KBGO menimbulkan trauma tersendiri bagi para korban. Diperlukan penanganan yang serius dengan harapan kasus KBGO dapat dihentikan. Hal ini sangat penting karena KBGO masuk dalam pelanggaran hak asasi manusia karena merenggut hak privasi, hak kebebasan berekspresi, hak kesetaraan, dan hak-hak lainnya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya KBGO sehingga tidak semakin memakan banyak korban:

  • Jaga privasi data digital dan keamanan perangkat
  • Tidak berbagi data dan informasi pribadi ke media sosial secara berlebihan
  • Tidak membuat konten yang bersifat intim atau seksual
  • Tingkatkan literasi digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun