Mohon tunggu...
Ngazha Syafania
Ngazha Syafania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi

Halo semuanya, perkenalkan aku Ngazha Syafania biasa dipanggil Syafa. Aku merupakan mahasiswa tingkat akhir jurusan Komunikasi yang sedang mengasah kemampuan menulis. Kritik dan saran dari kalian sangat berarti agar tulisan-tulisan karyaku dapat berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel Laut Bercerita: Tentang Perjuangan, Kehilangan, dan Mengikhlaskan

22 Januari 2024   18:51 Diperbarui: 22 Januari 2024   18:54 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan yang digambarkan pada bagian ini disertai dengan tokoh bernama Anjani selaku kekasih dari Biru Laut. Lalu rekan-rekan aktivis Biru Laut lainnya seperti Kinan, Daniel, Alex, dan Gusti. Kinan disini digambarkan sebagai wanita yang realistis dan logis sehingga sering dipercaya sebagai pemegang keputusan. Daniel digambarkan sebagai orang yang pandai bicara dan menyukai filsafat. Lalu Alex dan Gusti disini digambarkan sebagai dua orang yang menyukai fotografi. Namun mereka memiliki cara kerja yang sangat berlawanan dalam memotret. Alex yang lihai dalam memilih momen yang tepat untuk diabadikan, sedangkan Gusti menganggap semua momen harus diabadikan.

Bagian ini dikemas dengan gambaran keresahan mahasiswa mengenai kekangan pemerintah dengan latar belakang tahun 90-an. Di masa itu, banyak kegiatan mahasiswa yang dicurigai ingin menggulingkan pemerintah melalui unjuk rasa. Namun, kecurigaan tersebut menjadi pemicu bagi para mahasiswa untuk terus melakukan pergerakkan. Bagian pertama ini digambarkan dengan suasana kewaspadaan, pengkhianatan, dan pengawasan. 

Pada bagian kedua diceritakan melalui sudut pandang Asmara Jati selaku adik dari Biru Laut dengan latar belakang tahun 2000-an. Dalam bagian ini diceritakan bagaimana perbedaan sudut pandang yang dimiliki kakak beradik tersebut. Asmara yang lebih mementingkan pendidikan dan karirnya sementara Biru yang lebih mementingkan bagaimana agar Indonesia dapat lebih demokratis. 

Asmara diceritakan sebagai seseorang yang tertarik dalam akademik yakni ilmu sains. Meski begitu, Asmara memiliki semangat juang yang serupa dengan Biru Laut ketika mencari tahu keberadaan kakaknya selama menghilang tanpa kabar. Asmara melakukan aksi-aksi bersama aktivis lainnya untuk menuntut korban yang hilang agar dikembalikan ke keluarganya. Bahkan Asmara mendirikan sebuah lembaga yang menjadi wadah bagi para keluarga aktivis yang kehilangan. 

Dalam bagian kedua digambarkan bagaimana pada akhirnya Laut jauh dari keluarganya. Hal ini diakibatkan oleh kegiatan pergerakan mahasiswa yang diikuti bersama rekan-rekannya. Kesibukan ini membuat Laut sering absen untuk mengikuti tradisi makan malam keluarganya setiap malam minggu. Hingga pada akhirnya sosok Laut ini hilang dalam keluarganya untuk selama-lamanya. 

Bagian ini diakhiri, dengan bagaimana para keluarga korban aktivis yang dihilangkan secara paksa memperjuangkan hak-hak korban hingga akhirnya mereka hanya bisa berpasrah kepada Yang Maha Kuasa. Pembaca diajak untuk memahami apa makna dari kata "ikhlas" dan bangkit untuk melawan rasa sakit.

Kelebihan Novel

Kelebihan dari novel ini adalah visualisasi karakter dan penggambaran suasana terasa sangat nyata. Terutama dibagian dimana Biru dan rekan-rekannya disiksa serta diperlakukan secara tidak manusiawi. Pesan yang ada dalam novel ini juga mengajarkan para pembaca tentang pergerakkan serta perjuangan guna menegakkan keadilan dan demokrasi. Sehingga banyak pengetahuan terkait sejarah yang akan pembaca dapatkan. 

Novel ini juga mengandung banyak pesan moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yang paling melekat adalah memanusiakan manusia. Selain itu, novel ini juga membuka wawasan para pembaca terkait dunia kesusastraan seperti adanya beberapa karya Pramoedya Ananta Toer dan W.S. Rendra.

Dari segi bahasa, meskipun novel ini menggunakan bahasa dan kata yang cukup puitis untuk memainkan emosi para pembaca namun pemilihan kata dan bahasa tersebut masih mudah dipahami oleh para pembaca. 

Kekurangan Novel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun