Yes sodara-sodara. Nongkrong, ngopi, ngebul dan ngobrol sana sini penuh canda, ngobrol asik, konser akustik dari grup musik biasa saja, tapi kemudian ada tausiah dari seorang ustadz......tausiah nan ringan namun menusuk hati nurani oleh Ustadz Riyadh Ahmad Al Hafidz yang pada waktu itu pakai setelan kemeja putih, jeans putih, sepatu kets putih dan tanpa embel embel ke kiaian seperti surban, jubah dan sebagainya yang bikin serem saya (apalagi setan) yang melihatnya ...... Cocok banget sama kepinginan hati yang kadang pengen ngaji tapi sudah terlanjur dipandang miring sama jamaah lain selama ini hahahaha........
Â
Ust. Riyadh Ahmad Al Hafidz memberikan tausiah
Foto oleh Andy Kusworo
Bagaimana bisa ? yup bukan Santrendelik namanya kalau pengajiannya dilakukan dengan kaku, bahkan mencekam. Yang terjadi di pesantren ini adalah kebalikan dari semua asumsi, anggapan dan apa yang ada di angan angan anak muda seperti saya (meskipun saya juga sudah tidak bisa dibilang muda banget lagi hehehe....). ya itu tadi yang sudag saya sebutkan di awal..... hangat, akrab, tidak nampak adanya gap antara tua dan muda, tidak nampak adanya gap antara yang sudah berilmu agama tinggi dan masih "cethek" alias dangkal sedangkal dangkalnya, tidak ada proses doktrinisasi yang kerap muncul di pengajian pengajian bergaya tua.........#eh