Mohon tunggu...
Ngatmow Prawierow
Ngatmow Prawierow Mohon Tunggu... buruh negeri -

Hanya seorang pegawai negeri rendahan yang tidak bernafsu untuk memperebutkan jabatan. Memegang teguh prinsip mengalir bagaikan air dan tak berharap pujian orang lain yang terkadang justru menghanyutkan. Di sini sekedar ingin berbagi cacian dan makian tentang berbagai hal, berbagai bentuk dan berbagai aspek kehidupan. Silahkan dicacimaki, silahkan dibenci dan silahkan jika ingin memuji. itu semua hanya demi satu tujuan : Jadi seorang yang HEBAT, KUAT, MAPAN dan TETAP TAMPAN....

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Santrendelik, Pesantren Pop Kontemporer yang Anak Muda Banget

15 Juni 2015   02:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yes sodara-sodara. Nongkrong, ngopi, ngebul dan ngobrol sana sini penuh canda, ngobrol asik, konser akustik dari grup musik biasa saja, tapi kemudian ada tausiah dari seorang ustadz......tausiah nan ringan namun menusuk hati nurani oleh Ustadz Riyadh Ahmad Al Hafidz yang pada waktu itu pakai setelan kemeja putih, jeans putih, sepatu kets putih dan tanpa embel embel ke kiaian seperti surban, jubah dan sebagainya yang bikin serem saya (apalagi setan) yang melihatnya ...... Cocok banget sama kepinginan hati yang kadang pengen ngaji tapi sudah terlanjur dipandang miring sama jamaah lain selama ini hahahaha........

 

Ust. Riyadh Ahmad Al Hafidz memberikan tausiah

Foto oleh Andy Kusworo

Bagaimana bisa ? yup bukan Santrendelik namanya kalau pengajiannya dilakukan dengan kaku, bahkan mencekam. Yang terjadi di pesantren ini adalah kebalikan dari semua asumsi, anggapan dan apa yang ada di angan angan anak muda seperti saya (meskipun saya juga sudah tidak bisa dibilang muda banget lagi hehehe....). ya itu tadi yang sudag saya sebutkan di awal..... hangat, akrab, tidak nampak adanya gap antara tua dan muda, tidak nampak adanya gap antara yang sudah berilmu agama tinggi dan masih "cethek" alias dangkal sedangkal dangkalnya, tidak ada proses doktrinisasi yang kerap muncul di pengajian pengajian bergaya tua.........#eh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun