Semakin kesini, semakin sering kita menyaksikan cerita-cerita di media sosial yang menyoroti kerapuhan mental Generasi Z.
Generasi Z tumbuh dalam era dimana teknologi berkembang pesat, memainkan peran besar dalam membentuk persepsi diri dan identitas mereka.
Namun, semakin terhubung dengan dunia digital, semakin terasa kesendirian dan kebingungan mereka dalam mencari jati diri.
Banyak dari mereka yang merasa tidak puas dengan keadaan saat ini, bahkan ada yang merasa kehilangan makna dalam hidup mereka.
Keraguan, kebingungan, dan rasa kehilangan arah mewarnai perjalanan mereka dalam menemukan jati diri, bahkan beberapa merasa hidup tidak lagi memiliki arti.
Hal ini harus ditanggapi dengan serius, karena perasaan kebingungan, putus asa, dan hilang arah atau tujuan dapat menambah tekanan emosional, bahkan menyebabkan pikiran atau tindakan bunuh diri.
Hal ini menunjukkan bahwa krisis identitas bukan hanya masalah individu, tetapi juga fenomena sosial yang perlu dikaji dan diatasi secara serius.
Krisis identitas ini seringkali bermula dari paparan konstan terhadap konten media sosial yang menampilkan kesempurnaan dan pencapaian orang lain.
Perbandingan sosial ini memicu rasa tidak puas dan keraguan akan kemampuan diri sendiri, bahkan mempertanyakan tujuan hidup dan artinya. Padahal setiap dari kita memiliki jalan dan proses yang berbeda-beda.
Hal penting yang harus diingat adalah proses. Proses dan setiap pembelajaran hidup sangat berarti. Terkadang kita terlalu banyak membandingkan diri dengan orang lain dan melupakan peran kita dalam hidup.
Di sisi lain, ketidakpastian masa depan dan kurangnya dukungan sosial semakin memperparah situasi, membuat individu merasa terisolasi dan kehilangan arah.
Namun, di tengah-tengah situasi ini, kita perlu mengingatkan diri kita akan makna luar biasa dari frasa latin kuno, “Ad Maiora Natus Sum”, kita terlahir untuk hal-hal yang besar.
Ini bukanlah sekadar pepatah; ini adalah panggilan untuk menemukan potensi tersembunyi dalam diri kita. Setiap individu memiliki potensi luar biasa yang menanti untuk digali. Setiap individu unik dan berharga, dengan talenta dan kemampuan yang berbeda-beda.
Menemukan potensi diri bukan hanya tentang mencapai kesuksesan, tetapi juga tentang menemukan makna dalam kehidupan.
Ketika kita mengetahui apa yang kita sukai, apa yang kita kuasai, dan apa yang ingin kita capai, kita akan termotivasi untuk menjalani hidup dengan penuh semangat dan tujuan.
Inilah saat dimana kita merasa terhubung secara mendalam dengan diri kita sendiri dan dengan dunia di sekitar kita, menghadirkan perasaan yang mendalam akan arti eksistensi kita di bumi ini.
Menemukan makna hidup dimulai dengan menemukan passion diri kita. Menurut Plato, seorang filsuf Yunani kuno, passion bisa membuat kita hidup lebih utuh.
Karena passion adalah suatu emosi yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang memenuhi suatu tujuan hidup kita, sekaligus menimbulkan kebahagiaan untuk kita.
Tanpa passion, banyak orang yang pada akhirnya menyerah, kecewa, dan terjebak dalam kondisi yang melelahkan.
Jika kita bisa menemukan passion, kita akan merasa lebih memiliki kontrol atas hidup, lebih mengenal diri sendiri, dan pandangan kita akan jauh lebih positif. Kita bisa mencari passion dengan mencatat hal-hal yang kita sukai.
Setelah menemukan passion, ikuti dan jalani passion kita. Ketika kita menghadapi dilema, seperti memilih jurusan di perguruan tinggi, apakah kita harus mengikuti yang kita suka atau yang diinginkan keluarga.
Menurut David Hume, kita harus mengikuti passion kita. Karena passion adalah hal yang menentukan motivasi kita, yang pada akhirnya akan menentukan semangat kita.
Namun, penting juga untuk memahami batasan passion kita, karena jika terlalu berlebihan bisa jadi dampaknya negatif.
Menurut Fredrich Nietzche, passion bisa diibaratkan sebagai api; jika digunakan secara berlebihan, kita bisa terbakar, tetapi jika dikendalikan dengan baik, kita bisa memanfaatkannya untuk memberi kehangatan dan terus bersemangat.
Krisis identitas adalah sebuah proses normal dalam perjalanan hidup. Dengan memahami akar permasalahannya, menerapkan strategi yang tepat, dan selalu mengingat bahwa kita terlahir untuk hal-hal yang besar.
Kita dapat melewati masa ini dan menemukan jati diri yang sesungguhnya. Ingatlah bahwa kita memiliki peran penting dalam dunia ini. Kita dapat berkontribusi pada dunia dengan cara yang unik dan berharga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI