V. PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah tipe kromatografi cair yang fase diamnya berupa lapisan tipis sorben partikel yang seragam dalam bentuk pelat gelas, aluminium foil, atau plastik. Dalam prosedur dasar KLT, larutan sampel diaplikasikan ke dalam pelat, dan pelat dikembangkan dengan memasukkannya ke dalam bejana tertutup dan bagian dasar dari bejana diisi dengan fase geraknya (eluen) yang biasanya teridir dari campuran dari beberapa pelarut. Setelah pengembangan, pelat di angkat dari bejana dan ditandai untuk dihitung nilai Rf-nya (nisbah antara jarak pita yang terpisah dan jarak eluennya) (Sherma & Fried 2005).
Menurut Wulandari (2011), pemilihan eluen merupakan faktor yang paling berpengaruh pada sistem KLT. Eluen dapat terdiri dari satu pelarut atau campuran dua sampai enam pelarut. Campuran pelarut harus saling sampur dan tidak ada tanda-tanda kekeruhan. Fungsi eluen dalam KLT :
1. Untuk melarutkan campuran zat
2. Untuk mengangkat atau membawa komponen yang akan dipisahkan melewati sorben fase diam sehingga noda memiliki Rf dalam rentang yang dipersyaratkan
3. Untuk memberikan selektivitas yang memadai untuk campuran senyawa yang akan dipisahkan.
Eluen juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Memiliki kemurnian yang cukup
2. Stabil
3. Memiliki viskositas rendah
4. Memiliki partisi isotermal yang linier