Semakin besar nilai Kd, semakin banyak senyawa yang terdistribusi ke dalam fase non-polar. Kd bergantung pada sifat kimia senyawa dan sifat fisika dari kedua fase.
Kd= [A]non-polar/[A]polar
2. Persen Ekstraksi:
Persen ekstraksi (E%) adalah persentase senyawa yang diekstraksi dari fase awal ke dalam fase ekstrak setelah proses ekstraksi selesai. Persamaan matematisnya adalah:
E%= (jumlah senyawa diekstraksi/jumlah senyawa awal) × 100%
 Jumlah senyawa yang diekstraksi dapat dihitung dari perbedaan konsentrasi senyawa sebelum dan setelah ekstraksi. Persen ekstraksi akan bergantung pada banyak faktor, termasuk kekuatan pelarut, waktu ekstraksi, dan kondisi operasional lainnya.
Penentuan Kd dan persen ekstraksi dapat dilakukan melalui eksperimen, di mana senyawa tertentu diekstraksi dari satu fase ke fase lainnya menggunakan pelarut tertentu pada kondisi tertentu. Kemudian, konsentrasi senyawa dalam kedua fase diukur, dan dari data tersebut, Kd dan persen ekstraksi dapat dihitung.
II. PEMISAHAN WARNA TINTA DAN ION ION LOGAM SECARA KROMATOGRAFI KERTAS
Definisi Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah metode kromatografi yang digunakan untuk pemisahan senyawa berdasarkan sifat-sifat mereka. Kromatografi kertas juga dapat disebut sebagai metode kromatografi yang menggunakan kertas sebagai fase diam (stationary phase) dan larutan sebagai fase gerak (mobile phase) untuk memisahkan campuran zat. Dalam kromatografi kertas, senyawa dipisahkan berdasarkan perbedaan kecepatan pengaliran mereka melalui fase diam (kertas) dan fase gerak (pelarut). Pemisahan dalam kromatografi penukar ion didasarkan pada kompetisi antara ion senyawa dengan ion pada resin penukar ion.
Pemisahan warna tinta dan ion logam dapat dilakukan dengan kromatografi kertas. Pada kromatografi kertas, senyawa yang berbeda akan berjalan dengan laju yang berbeda karena faktor-faktor seperti sifat pelarut, suhu, dan teknik pengembangan. Ketebalan lapisan kertas juga dapat meningkatkan kecepatan pengaliran senyawa.