Mohon tunggu...
Dini
Dini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Materi Praktikum Kimia Pemisahan

27 Maret 2024   23:26 Diperbarui: 27 Maret 2024   23:32 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umumnya pelarut yang digunakan pada kromatografi kertas berdasarkan pada satu campuran atau lebih pelarut organik dengan air. Media yang digunakan pada kromatografi kertas dan berdasarkan pada kertas Rlter, yang paling dikenal dengan menggunakan Whatman no. 1 dan no. 3 (Wilson 2000).

IV. PEMISAHAN KOMPONEN DARI KUNYIT SECARA KROMATOGRAFI KOLOM

Pengertian

Kromatografi kolom adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan komponen senyawa berdasarkan sifat-sifat mereka. Dalam kromatografi kolom, senyawa dipisahkan berdasarkan perbedaan kecepatan pengaliran mereka melalui fase diam (kolom) dan fase gerak (pelarut).

Jenis-jenis kromatografi kolom yang dapat digunakan dalam pemisahan komponen dari kunyit antara lain:

 

  1. Kromatografi kolom gel: Kromatografi kolom gel adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel sebagai fase diam. Gel yang digunakan dapat berupa gel silika, gel alumina, atau gel gelatin.
  2. Kromatografi kolom ion: Kromatografi kolom ion adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel yang terikat dengan ion-ion tertentu sebagai fase diam.
  3. Kromatografi kolom partisi: Kromatografi kolom partisi adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel yang berbeda-beda sebagai fase diam.
  4. Kromatografi kolom adsorpsi: Kromatografi kolom adsorpsi adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel yang terikat dengan molekul-molekul tertentu sebagai fase diam.
  5. Kromatografi kolom penggantian ion: Kromatografi kolom penggantian ion adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel yang terikat dengan ion-ion tertentu sebagai fase diam, dengan penggantian ion dari fase gerak.
  6. Kromatografi kolom gel filtrasi: Kromatografi kolom gel filtrasi adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel yang berbeda-beda sebagai fase diam, dengan pemisahan berdasarkan ukuran molekul.
  7. Kromatografi kolom gel ekstraksi: Kromatografi kolom gel ekstraksi adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel yang berbeda-beda sebagai fase diam, dengan pemisahan berdasarkan kemampuan molekul terhadap gel.
  8. Kromatografi kolom gel chromatography: Kromatografi kolom gel chromatography adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel yang berbeda-beda sebagai fase diam, dengan pemisahan berdasarkan interaksi molekul dengan gel.
  9. Kromatografi kolom gel affinity: Kromatografi kolom gel affinity adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel yang terikat dengan molekul-molekul tertentu sebagai fase diam, dengan pemisahan berdasarkan interaksi molekul dengan gel.
  10. Kromatografi kolom gel gel filtrasi: Kromatografi kolom gel gel filtrasi adalah metode pemisahan yang menggunakan kolom gel yang berbeda-beda sebagai fase diam, dengan pemisahan berdasarkan ukuran molekul dan interaksi molekul dengan gel.

Pilihan kromatografi kolom yang sesuai untuk pemisahan komponen dari kunyit akan tergantung pada sifat-sifat senyawa yang akan dipisahkan dan kemampuan kolom yang tersedia.

Cara kerja kromatografi kolom dalam pemisahan komponen dari kunyit antara lain:

  1. Pengumpulan sampel: Kunyit dikeluarkan dari sumbernya dan disusun dalam sampel yang sesuai.
  2. Pengolahan sampel: Sampel kunyit disusun pada kolom kromatografi, yang biasanya berupa silika gel, alumina, atau kolom gel.
  3. Pengaliran: Kolom diletakkan pada sebuah kolom, yang biasanya berupa kolom gel. Pelarut, seperti metanol, aceton, atau eter, digunakan sebagai fase gerak. Fase gerak merembes kedalam kolom karena efek kapiler.
  4. Pemisahan: Senyawa kunyit yang berbeda akan berjalan dengan laju yang berbeda karena faktor-faktor seperti sifat pelarut, suhu, dan teknik pengembangan. Kolom yang digunakan juga dapat mempengaruhi kecepatan pengaliran senyawa.
  5. Pengembangan: Kolom dibentuk dengan tekanan, seperti tekanan air, untuk membentuk rambatan warna. Rambatan warna adalah hasil pemisahan senyawa berdasarkan sifat-sifat mereka.
  6. Identifikasi: Rambatan warna diukur dan dibandingkan dengan standar untuk menentukan senyawa yang terdapat dalam sampel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemisahan kunyit melalui kromatografi kolom antara lain:

  1. Konsentrasi: Konsentrasi kunyit yang digunakan dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
  2. Pelarut: Pelarut yang digunakan dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
  3. Suhu: Suhu kolom kromatografi dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
  4. Waktu pengembangan: Waktu pengembangan kolom kromatografi dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
  5. Kualitas kolom: Kualitas kolom kromatografi, seperti porositas, tingkat pengembangan, dan efek tailing, dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
  6. Nilai Rf: Nilai Rf (Retardation Factor) dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
  7. Difusivitas: Difusivitas komponen kunyit dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
  8. Efek tailing: Efek tailing dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
  9. Pengembangan komet: Pengembangan komet dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
  10. Laju pergerakan pelarut: Laju pergerakan pelarut dapat mempengaruhi hasil pemisahan, khususnya untuk teknik descending.

Kesimpulan :

Dengan demikian, kromatografi kolom adalah metode yang kuat untuk pemisahan komponen-komponen kompleks dalam sampel seperti kunyit, yang dapat memberikan informasi yang berharga tentang komposisi kimianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun