Mohon tunggu...
Newsantara
Newsantara Mohon Tunggu... -

Portal Informasi Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alter Rahasia Bangsa Melayu Nuswantara

10 Februari 2016   22:24 Diperbarui: 10 Februari 2016   23:00 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih banyak lagi situs-situs sejarah yang menginformasikan keberadaan Millah Abraham di bumi Nuswantara. Sejarah Belanda mengatakan bahwa nama Indonesia berasal dari kata Hindianesa (Hindunesa). Hindu maksudnya adalah Hindustan, dan Indonesia disebut oleh Belanda sebagai Hindia Timur.

Jadi selain wilayah perbatasan nama negara ini. Indonesia juga hasil pemberian pemerintah Belanda. Asal-usul aslinya adalah Nuswantara, salah satu bangsanya adalah bangsa Jawa (bangsa Jawi). Menurut hasil penelitian terbaru bahwa bangsa Jawa ini merupakan suku Israel yang hilang, yakni Javi. Semua cerita sejarah hasil penelitian obyektif itu dinilai sangat mungkin dan masuk akal. Sebab sejarah kontemporer yang kita ketahui selama ini merupakan lukisan kolonial atau penguasa.

Salah satu lukisan yang ingin mengaburkan kebenaran sejarah Millah Abraham di Nuswantara adalah dihilangkannya link (hubungan) antara zaman kerajaan-kerajaan Jawa Islam dengan zaman kerajaan-kerajaan sebelum Islam masuk yang dikatakan sebagai zaman Hindu-Buddha. Padahal penelitian membuktikan bahwa tidak ada tradisi-tradisi produk Hindu-Budha di wilayah Nusantara, hal ini bisa dibuktikan dengan tidak adanya peninggalan atau kaitan antara bahasa India (yang dikatakan sebagai asal muasal Hindu) dengan bahasa Melayu Indonesia.

Itulah sejarah lukisan kolonial yang sengaja diciptakan untuk memecah belah persatuan bangsa Melayu, antara golongan Islam dan Hindu-Budha. Padahal ditilik dari berbagai sumber sejarah, Millah Abraham sudah eksis di wilayah Nusantara sejak 400 tahun sebelum misi Muhammad sampai di Indonesia. Dan raja-raja kerajaan di wilayah Nuswantara adalah pengikut Millah Abraham. Kerajaan-kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang kuat.

Dikisahkan sebelum Kubilai Khan (raja muslim dari Cina) menyerang Basra (kerajaan Islam yang zholim), dia beserta ratusan kapal pasukannya berlabuh di pantai Nuswantara hendak menyerang kerajaan-kerajaan Majapahit. Namun niat tersebut diurungkan karena dia melihat bahwa kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Islam yang damai sejahtera. Jauh dari penyimpangan-penyimpangan penguasanya, dan lagi pasukannya sangat kuat. Selanjutnya, Kubilai Khan menjalin hubungan baik dengan raja-raja Nuswantara dengan mengutus laksamana Cheng Ho. Sekali lagi, lukisan penjajah menyelewengkan kebenaran sejarah.

Pengaburan sejarah Millah Abraham di Nuswantara ini diperburuk dengan ketidakmengertian kita tentang perbedaan penggunaan bahasa yang secara esensi bermakna sama, Tuhan Yang Esa, Sang Hyang Widi Wase. Ideologi asli Nusantara adalah Millah Abraham, yang dikatakan Brahma adalah Abraham dalam dialek Jawa Kuno. Leluhur Nusantara memberikan nama Bromo kepada sebuah gunung berapi yang hari ini masih aktif.

Semakin banyak bukti ilmiah yang bermunculan terkait kesinambungan misi Nusantara dengan misi Abraham, dari Sabdo Palon Naya Genggong diketahui bahwa kecocokkan nubuwah orang-orang pintar terdahulu dengan kondisi hari ini. Kemunculan rahasia ini akan menarik perhatian dunia. Dengan kata lain, negeri Nusantara ini dahulunya merupakan bangsa besar yang disegani dunia.

Maka, bagi siapapun yang membaca tulisan ini dan merasa sebagai penerus yang menghuni gugusan wilayah Nusantara, mari bersama kita munculkan Alter Rahasia ini dengan mewujudkan kejayaan dan mengembalikan harga diri Nusantara di kancah politik dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun