Tidak semua anak-anak berani menunjukkan luka-luka mereka. Namun, keberanian orang dewasa menunjukkan luka mereka mendorong anak-anak berani menunjukkan luka mereka.
Butuh hati yang kuat dan tangguh untuk memberi diri dilihat dan diperhatikan oleh anak-anak.
10. Besarnya otoritas orangtua terhadap hidup anak-anak
Para guru sangat mempercayai besarnya otoritas orangtua terhadap hidup anak mereka. Itulah sebabnya, sekalipun menemukan bekas luka pada tubuh seorang anak, guru memilih memanggil orang tua untuk berdiskusi.
Di sana, guru dan polisi sudah teredukasi untuk menunggu jawaban orangtua sebelum polisi memproses orangtua secara hukum jika guru menemukan memar dan atau bekas luka di tubuh anak-anak.
11. Menenangkan anak-anak dengan uang jajan
Suatu hari, si ibu menemukan Hye Na berada dalam plastik hitam besar tempat sampah. Ternyata, sang pacar mengajak Hye Na bermain petak umpet. Sungguh berbahaya! Namun si ibu menenangkan Hye Na dengan menyuruhnya jajan.
Sampai berapa lama, uang jajan bisa menenangkan kegelisahan anak-anak?
12. Meluangkan waktu melihat alam dan fenomenanya
Soo Jin mengenalkan kehidupan burung-burung bermigrasi yang menjadi sumber penelitiannya. Hal-hal tersebut sangat menakjubkan bagi Hye Na.
Rasa takjub tersebut kelak menumbuhkan rasa syukur dan hal tersebut muncul dalam bentuk pertanyaan dari Hye Na "Bagaimana rasanya terbang sejauh itu?"