Mohon tunggu...
Netzaar
Netzaar Mohon Tunggu... -

Hidup yg tak dipertaruhkan tak akan pernah dimenangkan. (Sjahrir)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Perawan, Suci, dan Pernikahan

22 Agustus 2013   16:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:58 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dangkal benar, pikiran orang-orang itu

Bahkan jika kau tak perawan karena kemauanmu sendiri, Bahkan jika kau tak perawan karena kekhilafanmu bergaul, Bahkan jika kau tak perawan karena kenakalan egoismemu, Bahkan jika kau tak perawan karena kealpaanmu soal agama dan aturan, Aku akan tetap menikahimu, Netzaar. Manusia selalu bisa untuk memperbaiki diri Aku yakin itu

Catat baik-baik: Aku akan tetap menikahimu !

Menikah denganmu adalah pilihanku Tak ada pilihan tanpa konsekuensi Pilihanku harus diuji Imanku wajib diuji Niatku kudu diuji

Dan kau berpikir aku akan mundur dari ini semua? Tidak, Netzaar Selangkah pun tak akan

Mari ayunkan langkahmu bersamaku Persetan dengan semua soal kesucian atau keperawanan Tatap semua yang dihadapanmu dengan kepala tegak Sebagaimana kau menegakkan kepalamu ketika kau menghadapi ujian itu

Perawan atau tidak, Suci atau tidak, Kau tetaplah manusia Manusia yang berhak mendapatkan perlakuan keadilan yang sama Meski kadang itu tak akan pernah sempurna Biarlah cinta yang melengkapi lubang-lubang itu

Aku mencintaimu, wahai sang perempuan yang tak lagi suci dan perawan ...

****

Terinspirasi dari kisah nyata penulis mendampingi korban pemerkosaan di Depok dan ditujukan untuk isu keperawanan yang sekarang lagi hangat di media sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun