"Itu adalah kompas yang akan mendeteksi pertumbuhan tumbuhan disekeliling Tuan. Tolong rawat flora & fauna disini Tuan. " aku mengarahkan tanganku kesekeliling hutan.
"Nona sudah ingin pergi? Mari kembali sejenak, berpamitanlah pada istri saya." Raffles menahanku.
"Tidak bisa Tuan, saya harus pergi sekarang." Aku menjabat tangannya, lalu melangkah pergi dari Hutan Darmaga, bayangku menghilang ditengah pepohonan.
Memang itulah yang terjadi, eksistensiku di Buitenzorg, Bogor pada tahun 1813 tidak akan pernah tercatat dalam sejarah. Itu bukan asal muasal ku. Rahasia yang sampai detik ini belum terungkap adalah kisah seorang gadis muda yang rela menjelajahi waktu demi memperbaiki flora & fauna di Negerinya. Tahun 2050, di Indonesia, Â flora & fauna mulai menghilang namun kenyataan itu tidak akan terjadi lagi. Aku pergi menelusuri waktu, dan aku tidak dapat kembali karena syarat untuk menjelajahi waktu adalah penghapusan eksistensi, dengan kata lain, setelah aku menyelesaikan objektifku di masa lalu, aku akan menghilang, tidak lagi menjadi bagian dunia ini. Begitulah pengorbanan yang terjadi, semua demi Negeri tercinta, Indonesia.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah semua berakhir, nama Nichole Andrea tidaklah lagi teringat dibenak Raffles maupun orang pada tahun 1813. Namun apa yang sudah Nichole lakukan, masih tersimpan baik dalam hati mereka. Raffles akhirnya menulskan buku mengenai flora & faunadi Jawa pada akhir pemerintahannya, tahun 1817.
"I believe there is no one possessed of more information respecting Java than myself." Â begitu tertulis dalam salah satu lembar dibukunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H