Lalu, berita ini belum menjawab wheredan when secara rinci, melainkan hanya disebutkan di lead: dalam pertemuan antar parlemen ASEAN. Sumber berita ini hanya tweet, bukan wawancara langsung. Kemudian, apabila dilihat secara etika, dari judul terdapat kata "biadab" yang kurang etis, dan ditujukan untuk Myanmar.
3. Penghormatan Myanmar ke RI Cuma Basa-Basi (21 September 2017)
Berita ini kebanyakan berisi opini jurnalis, karena tidak ada fakta dari sumber akurat yang dicantumkan. Berita ini hanya bersumber dari tweetFadli Zon, dan berita ini bisa dikatakan tidak adil karena tidak cover both sidedari sisi Myanmar. Selain itu, berita ini belum menjawab pertanyaan wheresecara jelas. Lalu, berita ini tidak memiliki nilai berita yang jelas.
4. Agar Tidak Bangkit dan Berkhianat Kembali, Politisi Ajak Masyarakat Nonton Film G30SPKI (29 September 2017)
Selain itu, berita ini hanya mengambil orasi yang disampaikan oleh politisi Fadli Zon saat berada di depan gedung DPR RI saja, dan tidak ada cover both sidedari masyarakat selaku subyek yang disarankan untuk menonton film tersebut. Tidak ada informasi pendukung yang ditambahkan di dalam berita ini.
Berita sepanjang 192 kata ini mengambil nilai berita timeliness atau kebaruan, karena berdekatan dengan peringatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30SPKI). Selain itu, terdapat nilai prominenceatau keterkenalan dari nama Fadli Zon.
5. Keahlian Komunis Seluruh Dunia Itu Berbohong, Ini di antara Penemuannya (30 September 2017)
Selain itu, penulis tidak bisa menangkap dengan jelas nilai berita apa yang terdapat di dalam berita ini. Hanya saja, masih terasa suasana peringatan G30SPKI yang dicoba dikaitkan oleh VOA-Islam.com.