Mohon tunggu...
nessa dwi murdianti
nessa dwi murdianti Mohon Tunggu... Lainnya - siswi

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengganti Peran Ayah

22 November 2024   10:36 Diperbarui: 22 November 2024   10:40 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"tuhan jingga capek, kapan hidup jingga indah tuhan... " ucap jingga sambil terisak. 

saat ini jingga berada di titik terlemahnya, dimana ia ingin bercerita tetapi tidak punya tempat untuk bercerita. jingga tidak memiliki sahabat karena ia mempunyai trauma dengan kata sahabat di masa lalu. jadi jingga hanya bisa memendam rasa sakit dan menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa dukungan dari siapapun. 

badan jingga yang sangat kurus dan kurang gizi membuat jingga mudah letih di tambah harus memikirkan masalah keluarga. itu membuat jingga sangat frustasi, bahkan setiap bulan berat badan jingga menurun hingga sampai 40 kg, di usia 16 dengan berat badan 40 kg itu sangat tidak seimbang 

karena badan jingga terlalu cape, ia pun tertidur di jendela kamarnya dalam keadaan duduk. 

"brak"

"brak"

"brak"

jingga terkejut dan langsung terbangun, dalan keadaan yang setengah sadar jingga berfikir suara apa itu dan dari mana bunyinya. 

"brak" 

"brak"

suara itu berbunyi lagi, jingga berdiri ingin mengecek bunyi apa itu. saat hendak membuka pintu kamarnya jingga mendengar suara orang yang tidak asing untuk jingga. itu adalah suara ayahnya seng sedang menggebrak pintu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun