"tuhan jingga capek, kapan hidup jingga indah tuhan... " ucap jingga sambil terisak.Â
saat ini jingga berada di titik terlemahnya, dimana ia ingin bercerita tetapi tidak punya tempat untuk bercerita. jingga tidak memiliki sahabat karena ia mempunyai trauma dengan kata sahabat di masa lalu. jadi jingga hanya bisa memendam rasa sakit dan menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa dukungan dari siapapun.Â
badan jingga yang sangat kurus dan kurang gizi membuat jingga mudah letih di tambah harus memikirkan masalah keluarga. itu membuat jingga sangat frustasi, bahkan setiap bulan berat badan jingga menurun hingga sampai 40 kg, di usia 16 dengan berat badan 40 kg itu sangat tidak seimbangÂ
karena badan jingga terlalu cape, ia pun tertidur di jendela kamarnya dalam keadaan duduk.Â
"brak"
"brak"
"brak"
jingga terkejut dan langsung terbangun, dalan keadaan yang setengah sadar jingga berfikir suara apa itu dan dari mana bunyinya.Â
"brak"Â
"brak"
suara itu berbunyi lagi, jingga berdiri ingin mengecek bunyi apa itu. saat hendak membuka pintu kamarnya jingga mendengar suara orang yang tidak asing untuk jingga. itu adalah suara ayahnya seng sedang menggebrak pintu