Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah sapi yang diimpor adalah sapi milik proyek pemerintah atau instansi-instansi? Pengalaman penulis sebagai petani dan peternak, harga jual sapi tidak diatur oleh pemerintah sehingga harga jual sapi potong dipermainkan oleh kaki lima di pelosok-pelosok.
Padahal, produksi sapi potong di pelosok-pelosok itu hidup secara alami tanpa ada sentuhan-sentuhan obat penggemuk tapi masih dihargai dengan sangat murah.
Di beberapa tempat, harga sapi potong cenderung tinggi sementara beberapa tempat yang masyarakatnya dianggap belum berpengetahuan cukup, ternaknya dihargai dengan murah.
Karena itu, jika pemerintah sudah bekerja sama dengan daerah-daerah pemasok daging sapi, maka pemerintah harus punya cara mengakomodir ternak milik masyarakat untuk dijual dengan harga yang pantas.
Proyek-proyek penggemukan sapi milik pemerintah tidak akan memberikan sumbangsih yang besar karena tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Salam!!!
Kupang, 12 November 2021
Neno Anderias Salukh
Sumber bacaan:
WALHI NTT Melihat Laut NTT Terancam dan Pemerintah Lamban Melindungi. Apa Saja Ancaman Itu?
Ditentang UNESCO, Proyek Jurassic Park di Pulau Komodo Tetap Lanjut