Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Vanuatu Ngotot Bela Papua?

1 Oktober 2020   10:49 Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:14 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Vanuatu - Wisatawan disambut oleh warga lokal Vanuatu. (www.vanuatu.travel) via kompas.com

Alm Walter Lini, bapak bangsa sekaligus Perdana Menteri pertama Vanuatu, pernah berikrar bahwa Vanuatu belum merdeka bila masih ada saudara Melanesia yang dijajah atau hidup di bawah penindasan bangsa lain.--- Veronica Koman (@VeronicaKoman) 29 September 2020

Bukan hanya Papua, pada saat itu, Vanuatu dibawah Pastor Lini memberikan dukungan penuh kepada gerakan kemerdekaan pribumi Kanak di Kaledonia Baru. Vanuatu juga menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang mendukung kemerdekaan Timor Timur dari Indonesia dengan dalih persamaan ras (Melanesian Brotherhood).

Kini dengan ideologi Sosialisme Melanesia dan dalih Melanesian Brotherhood, Vanuatu terus menyerang Indonesia di setiap sidang PBB.

Tentunya, tindakan tersebut merupakan sebuah hal yang memalukan (shameful) dan juga sebuah kebebalan (ignorant) sebagaimana tanggapan diplomat muda kita. Tetapi, tindakan Vanuatu adalah tindakan kemanusiaan yang patut diapresiasi.

Artinya anggapan shameful dan ignorant tidak boleh mengubur kasus-kasus tersebut. Bagaimanapun itu, kasus-kasus yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai kasus pelanggaran HAM harus diusut tuntas.

Salam!!!

Sumber: Satu; Dua; Tiga; Empat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun