Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah COVID-19 Tak Seganas Flu Burung?

3 Maret 2020   08:21 Diperbarui: 3 Maret 2020   09:13 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia tergolong negara yang rentan dengan flu burung adalah jumlah pasar dan daging unggas yang cukup banyak terutama di daratan Jawa dan Sulawesi.

Sedangkan data virus Corona yang terakhir dirilis, hingga Senin (2/3/2020) pukul 09.00 WIB, jumlah kasus terinfeksi virus corona COVID-19 mencapai 88.382, dengan jumlah kasus terbanyak di Cina yaitu 79.826 kasus.

Di Korea Selatan terdapat sebanyak 3.736 kasus terinfeksi dengan 20 kasus kematian, Italia terdapat 1.694 kasus dengan 34 kematian sedangkan Iran sebanyak 978 kasus dengan 54 kematian.

Terdapat 12 kematian di Jepang, 2 kematian masing-masing di Hong Kong, Perancis, dan Amerika Serikat. 1 kematian masing-masing dilaporkan di Filipina, Taiwan, Australia, dan Thailand. Jumlah total sementara korban meninggal di seluruh dunia mencapai 2.996 orang hingga Senin, 02/03.

Dengan menggunakan metode penghitungan mortalitas yang sama, penulis memperoleh hasil untuk kasus Korea Selatan adalah sebanyak 5,35 orang yang meninggal dunia per 1000 penderita terinfeksi, Italia sebanyak 20,07 orang yang meninggal per 1000 penderita terinfeksi dan Iran sebanyak 55,21 orang yang meninggal per 1000 orang terinfeksi. Sedangkan untuk keseluruhan, penulis memperoleh hasil sebesar 33,89 orang yang meninggal dunia per 1000 orang terinfeksi.

Jika kita menghitung persentase kematian dari seluruh kasus terinfeksi maka sebanyak 0,53 persen kasus kematian terjadi di Korea Selatan, sebanyak 2,0 persen kasus kematian di Italia dan 5,54 persen kasus kematian di Iran. Sedangkan persentase kematian di seluruh dunia adalah 3,38 persen.

Angak kematian (mortalitas) karena virus novel corona masih kecil dibandingkan flu burung seperti yang disajikan oleh penulis pada beberapa paragraf sebelumnya. Juga, SARS yang mencapai 10 persen dan MERS-CoV mencapai 30 persen.

Disisi lain, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh setelah dinyatakan positif Corona lebih banyak daripada yang meninggal dunia. Oleh karena itu, benar bahwa nCOV tidak seganas virus flu burung dan lain sebagainya.

Lagipula, angka kematian yang berbeda-beda dari setiap negara menunjukkan bahwa ada faktor-faktor khusus yang mempengaruhi penyebaran Virus Corona dan tingkat keparahannya di setiap negara.

Meski mortalitas rendah dan presentasi kesembuhan lebih besar, kita tetap waspada dan melakukan upaya pencegahan terhadap nCOV karena populasinya lebih besar dibandingkan dengan flu burung sehingga angka mortalitas akibat virus Corona lebih kecil daripada flu burung.

nCOV juga tampaknya menyebar dengan mudah dan berkelanjutan di sebuah komunitas di beberapa wilayah geografis yang terkena dampak terutama komunitas atau wilayah yang tidak tahu dari mana mereka terinfeksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun