Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah COVID-19 Tak Seganas Flu Burung?

3 Maret 2020   08:21 Diperbarui: 3 Maret 2020   09:13 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Flu burung atau avian influenza bukan hanya menyebar di antara unggas tetapi bisa ditularkan dari unggas kepada manusia. Dua jenis virus flu burung yang dapat menular ke manusia dan menyebabkan kematian adalah H5N1 dan H7N9.

Penularan virus flu burung dapat terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terpapar virus flu burung, baik yang sedang sakit maupun yang sudah mati. cairan dari unggas yang terpapar virus tersebut dengan mudah menyerang seseorang yang sehat.

Penularan juga dipicu oleh udara yang datang dari kotoran dan kandang unggas yang terpapar virus flu burung dana konsumsi daging dan telur yang kurang matang.

Selain itu, penularan virus flu burung dapat terjadi ketika seseorang mandi atau berenang dengan air yang sudah terpapar virus flu burung.

Sedangkan COVID-19 adalah penyakit baru dan masih banyak yang harus dipelajari tentang penyebarannya, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan sejauh mana penyebarannya.

Sejauh ini, penyebaran dapat terjadi jika terjadi kontak dekat dan droplets atau percikan seperti percikan air liur pengidap yang batuk dan bersin.

Selain itu, penyebaran dapat terjadi melalui media perantara yang lain misalnya barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona akan mudah menyebar ke orang yang menyentuhnya, jika kemudian ia menyentuh mata, hidung, atau mulutnya.

Data Kasus Flu Burung dan Virus Corona

Hingga tanggal 10 Mei 2019, WHO melaporkan jumlah kasus yang telah diverifikasi dengan hasil laboratorium. Terhitung sebanyak 861 kasus dengan 455 kematian pada manusia di berbagai negara. Khususnya Indonesia, terdapat 200 kasus dengan kematian sebanyak 168.

Penulis menghitung mortalitas menggunakan Case Fatality Rate atau Angka Kefatalan Kasus dimana perbandingan antara jumlah kematian terhadap penyakit tertentu yang terjadi dalam satu tahun dengan penduduk yang menderita penyakit tersebut pada tahun yang sama dengan konstanta 1000.

Mortalitas akibat flu burung di seluruh dunia adalah 528 per 1000 penderita atau lebih dari setengah (52,8 persen) penderita terinfeksi virus flu burung meninggal dunia. Sedangkan di Indonesia 84 persen penderita terinfeksi virus flu burung meninggal dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun