Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenal Sosok yang Menyatakan "Perang" dengan Menteri Susi

3 September 2019   18:06 Diperbarui: 3 September 2019   18:49 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Murad menyelesaikan pendidikan dasar di Ambon pada tahun 1977 kemudian melanjutkan ke tingkat menengah atas dan menyelesaikannya pada tahun 1981.

Untuk menjawab cita-citanya sebagai Polisi, Pria kelahiran 11 September 1961 ini
melanjutkan studi di Akademi Kepolisian dan selesai pada tahun 1985. Masih di tahun yang sama, Murad menyelesaikan pendidikan kejuruan PA Daspa Brimob.

Selepas dari Akademi Kepolisian, pada 28 September 1985, Murad memperoleh pangkat Inspektur Polisi Dua sekaligus menjabat sebagai Danton KIE 5153 Polda Sulteng.

Tiga tahun kemudian ia menyelesaikan satu pendidikan kejuruan lagi yaitu PA Das Reserse. Pendidikan kejuruan inilah yang mengantarkan Murad meraih kenaikan pangkat dari Inspektur Polisi Dua ke Inspektur Polisi Satu lalu diangkat menjadi Kasubden Hartib Polda Sulteng.

Selama di Polda Sulawesi Tengah, Murad juga pernah menjabat sebagai Kasubden IDIK Prov dan Kasubag Binops Reserse.

Berkat pengalamannya di Polda Sulawesi Tengah, Murad dipindahkan ke Polresta Gorontalo selama lima tahun dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1994. Disana ia pernah Kasat Sabhara dan Kapuskodal Ops.

Pada tahun 1994, Murad menyelesaikan studi di PTIK dan pangkatnya naik ke Ajudan Komisaris Polisi. Karena itu, ditambah kemampuan di bidang Brimob, pada tahun 1994 Murad ditarik ke kampung halamannya menjadi Danki Brimob 5154 Polda Maluku. 

Dari situlah, Murad mulai dengan sepak terjangnya yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Pada tahun 1996, ia ditugaskan dalam Operasi Tatoli Timor-Timur sebagai Wadan Satgas Brimob. Tahun ini pula, ia memperoleh pangkat Komisaris Polisi.

Rupanya, Operasi Tatoli merupakan momen putra Maluku ini dilirik oleh Polri. Ia ditugaskan di Polri dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2005. Di Polri, ia dipercayai sebagai Danyon B Resimen I Pelopor, Danden B Resimen II Gegana, Kabag Latsat Ditlat Lemdiklat dan Kanit PD Dit C Baintelkam.

Selama tugas di Polri, Murad melanjutkan studi di Sespim dan selesai pada tahun 1999 dan mengalami kenaikan pangkat menjadi Ajudan Komisaris Besar Polisi pada tahun 2001.

Pada tahun 2006, ia pun mengalami kenaikan pangkat lagi menjadi Komisaris Besar Polisi menyusul jabatan barunya sebagai Kasat Brimob Polda Sumut. Tidak lama di Sumut, dua tahun kemudian, Murad ditarik ke Polda Metro Jaya menjadi Kasat Brimob selama dua tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun