Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara PAN, Demokrat dan Gerindra, Megawati Tahu Siapa yang Menjadi "Pengkhianat"

26 Juli 2019   02:29 Diperbarui: 28 Juli 2019   06:56 10850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan kedua tokoh nasional bersama sejumlah elit Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tersebut dalam rangka silaturahmi pasca Pemilu Presiden 2019.-ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI

Hubungan Megawati dan Prabowo semakin mesra walaupun mereka pernah terlibat dalam perang dingin di masa lalu. Megawati merupakan pengikut Soekarno yang adalah ayahnya sendiri dan Prabowo Subianto merupakan pengikut Soeharto sebagai Bapak Mantunya sendiri. Soeharto yang secara paksa mengkudeta kursi kepresidenan dari Soekarno menuai pro-kontra dan perang dingin selama orde baru hingga peristiwa reformasi.

Pada pilpres 2014, Megawati juga melanggar perjanjian batu tulis yang menyepakati keputusan pencalonan presiden pada pilpres 2014 adalah Prabowo Subianto dengan dukungan dari PDIP. Kondisi tersebut membuat hubungan Prabowo dan Megawati renggang. Bahkan, kekalahan Prabowo dua kali secara berturut-turut membuat semuanya semakin membesar.

Akan tetapi, mengejutkan ketika Prabowo memutuskan bertemu dengan Jokowi dan Megawati untuk sepakat tentang koalisi dalam pembangunan Indonesia.

Dalam tulisan Fary Dj Francis, salah satu politikus Gerindra sekaligus ketua komisi V DPR RI di akun facebooknya, ia mengatakan bahwa musuh Prabowo bukanlah pribadi atau golongan melainkan kondisi negeri. Kemiskinan dan ketidakadilan adalah musuh nyata yang sedang ia perangi.

Untuk itu, Prabowo tidak mengingat hal-hal yang menyakitinya untuk menjadikan orang tersebut musuh tetapi ia lebih memilih mengingat kisah persahabatan yang pernah terjalin karena visi untuk membangun Indonesia.

Keputusan Prabowo menggugah Megawati yang pernah berjuang bersamanya. Bahkan, untuk mengenang kisah persahabatan mereka, Megawati menyiapkan nasi goreng untuk makan siang mereka.

Ketiga kisah yang menceritakan hubungan Megawati bersama SBY, Amin Rais dan Prabowo, manakah yang lebih menyayat hati Megawati?

Jika pertemuan tersebut adalah untuk koalisi dan Megawati dituntut untuk memilih salah satu partai? Megawati tahu siapa yang pernah mengkhianatinya dan siapa yang setia kepadanya meski ia sering melukainya.

Salam!!!
Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat; Lima; Enam; Tujuh; Delapan; Sembilan; Sepuluh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun