Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara PAN, Demokrat dan Gerindra, Megawati Tahu Siapa yang Menjadi "Pengkhianat"

26 Juli 2019   02:29 Diperbarui: 28 Juli 2019   06:56 10850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan kedua tokoh nasional bersama sejumlah elit Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tersebut dalam rangka silaturahmi pasca Pemilu Presiden 2019.-ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI

Dia itu tidak sportif. Omongannya tidak bisa dipercaya. Kalau anda ingat, SBY itu kan sebelumnya dipecat oleh Presiden Gus Dur sebagai Menteri Pertambangan. Tapi saya angkat dia sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, setelah saya menggantikan Gus Dur," tulis Derek dalam "Catatan Tengah" di akun facebooknya dengan menirukan ucapan Megawati.

Pada saat itu, SBY mengucapkan terima kasih dan sebuah janji kepada Megawati bahwa ia akan setia kepada Megawati dan akan menemaninya sampai dengan tahun 2009 karena ia yakin Megawati akan memenangkan Pilpres 2004.

"Terima kasih, Saya akan kawal ibu hingga tahun 2009." Kata SBY.

Akan tetapi, SBY terlihat mengelabuhi Megawati. Ia malah sibuk menyiapkan strategi untuk menantang Megawati pada pilpres 2004. Hal ini ditandai dengan mendirikan Partai Demokrat secara diam-diam. Bahkan, ketika Megawati mulai curiga dan bertanya langsung kepada SBY, Presiden ke-6 ini malah membantah hal tersebut.

Kemudian Megawati mengajak SBY untuk mendampinginya pada pilpres 2004, ditolak mentah-mentah oleh SBY dengan alasan ia cukup menjadi menteri. Padahal, SBY sudah siap untuk maju sebagai capres.

Megawati sakit hati dengan keputusan SBY yang dianggap tidak setia dan mengkhianatinya. Bahkan ia pernah mengatakan bahwa ia lebih memilih Yusril yang jujur untuk menantangnya dalam kontestasi pilpres daripada SBY yang merupakan musuh dalam selimut.

"Saya lebih menghargai orang seperti Yusril Ihza Mahendra," ujar Mega kala itu.

Hubungan Megawati dan Prabowo

Sebagai upaya balas dendam kepada SBY, Megawati pernah menggaet Ketum Gerindra, Prabowo Subianto untuk mendampinginya dalam bursa calon presiden dan wakil presiden.

Ya, Megawati dan Prabowo pernah bergandengan tangan melawan SBY di Pilpres 2009. Meski kalah, hubungan Megawati dengan Prabowo yang selalu ditandai dengan Nasi Goreng diibaratkan seperti TTM (Teman Tapi Mesra).

Pada saat Megawati dan Prabowo resmi menjadi calon presiden dan wakil presiden, mereka memilih masak nasi goreng bersama di rumahnya Megawati menjelang pencoblosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun