Oleh karena itu, yang perlu ditakar hanya Grace Natalie, Tsamara Amany Alatas, Anggela  Tanoesoedibjo dan Syandria Kameron. Akan tetapi, kisi-kisi terbaru soal menteri muda disampaikan oleh Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga bahwa menteri muda jangan hanya diartikan sebatas umur. Menurut Eriko, jika menteri muda hanya dipatok berdasarkan umur, itu kurang tepat.
"Muda itu berapa? 18? 17? Apakah 50 (tahun) bukan muda? Menurut WHO, umur 60 masih dikategorikan muda, 60-70 dewasa, 70 ke atas baru disebut lanjut usia. Jadi dalam hal ini, kita jangan mendeskripsikan bahwa yang muda itu harus berusia di bawah 30," jelas Eriko.
Pernyataan Eriko secara tidak langsung mengatakan bahwa jangan kaitkan dengan mereka yang masih berusia 20an tahun seperti Tsamara Amany dan Syandria Kameron.
Untuk itu yang memiliki peluang besar untuk masuk ke kursi kabinet adalah Grace Natalie yang berumur 37 tahun dan Anggela Tanoesoedibjo berumur 32 tahun.
Grace Natalie
Grace Natalie adalah Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia. Sebelumnya ia pernah menjadi reporter dan jurnalis TV One. Kepemimpinannya di Partai Solidaritas Indonesia memikat banyak orang meski akhirnya partai yang ia pimpin tidak menembus Senayan.
Grace Natalie dkk selalu memperjuangkan aspirasi rakyat melalui suara PSI. Salah satu yang menarik adalah mereka berani menentang poligami dan lain sebagainya sebagai bentuk kepedulian terhadap kesetaraan gender dan perjuangan untuk hak-hak perempuan dan anak.
Oleh karena itu, Grace Natalie dinilai cocok berada di kabinet khususnya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggantikan Yohana Ambise.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
"Saya pikir memang demikian, Grace bisa mengisi kementerian itu selain mewakili perempuan juga mewakili kaum minoritas di kabinet, kalau melihat penampilannya Grace layak menjabat menteri pemberdayaan wanita dan perlindungan anak." Ujar Ferdinand Hutahean.
Namun, sampai dengan saat ini belum ada konfirmasi dari Grace Natalie apakah ia setuju jika ada tawaran kursi menteri dari Jokowi.