Darmin Nasution sudah terbilang tua, umurnya sudah menginjak kepala 7 sehingga mau tidak mau ia akan diganti dengan orang lain. Selain itu, sebagai menteri dari kalangan profesional menjadi salah satu pertimbangan untuk diganti dengan orang partai.
Kepala BKPM (Thomas Lembong)
Thomas Lembong sebelumnya menjabat sebagai menteri perdagangan, akan tetapi dengan pertimbangan tertentu, ia dialihkan ke Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 27 Juli 2016 menggantikan Franky Sibarani.
Pria kelahiran 48 tahun lalu ini merupakan salah satu menteri yang berasal dari kalangan profesional sehingga wajar namanya dimasukkan dalam agenda reshuffle kabinet yang baru.
***
Berdasarkan latar belakang nama-nama menteri yang dikaitkan dengan reshuffle kabinet di atas maka bagi penulis, alasan yang paling utama dalam reshuffle kabinet nanti adalah mereka bukan dari kalangan partai.
Oleh karena itu, selain nama-nama di atas, menteri-menteri yang mungkin akan direshuffle adalah Pratikno (Menteri Sekretaris Negara), Retno Lestari Marsudi (Menteri Luar Negeri), Ryamizard Ryacudu (Menteri Pertahanan), Sry Mulyani (Menteri Keuangan), Ignasius Jonan (Menteri ESDM) Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan), Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR), Nila Djuwita Moeloek (Menteri Kesehatan), Muhadjir Effendy (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Mohammad Natsir (Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi), Arief Yahya (Menteri Pariwisata), Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika), Yohana Ambise (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Syafruddin (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), Bambang Brodjonegoro (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional)d dan Sofyan Djalil (Menteri Agraria dan Tata Ruang) serta Puan Maharani yang bakal memimpin Parlemen.
Namun, nama-nama seperti Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti dan menteri-menteri seperti kesehatan, kemenristek dikti dan pendidikan kebudayaan sulit diambil dari kalangan partai mengingat Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani memiliki track record yang cukup memuaskan sedangkan menteri kesehatan harus dari kalangan dokter dan pendidikan dari kalangan akademisi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kabinet Jokowi-Ma'ruf akan dipenuhi oleh kader kalangan partai politik tetapi satu atau dua orang dari kalangan profesional tetap akan menghiasi bangku kabinet.
Salam!!!
Referensi: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H