Namun, istilah celana umpan dan perspektif semacam ini bukan menjadi pukulan telak tetapi malah menjadi istilah tren yang terus digunakan oleh semua kalangan masyarakat walaupun perspektif itu berkembang pada seorang laki-laki terhadap seorang perempuan penggunaan hotpants adalah wanita jalanan dan sebagainya.
Ini adalah stigma buruk dan perspektif yang salah tetapi budaya memaksa kita untuk menilai seperti itu.
Bagi penulis, penggunaan hotpants harusnya disesuaikan konteks dan budaya agar jangan membawa persepektif masyarakat ke ranah negatif. Ataukah mungkin kita bisa tidak menggunakan hotpants? Bagaimana kita mempengaruhi budaya barat dengan budaya ketimuran kita?
Motif penggunaan hotpants sangat beragam untuk dinilai. Butuh instrumen penelitian khusus untuk motif penggunaan hotpants.
Salam!!!
Referensi: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H