Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan-pesan Pawai Paskah di Amanuban Timur

5 Mei 2019   17:53 Diperbarui: 26 November 2023   09:08 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri:Gubernur NTT menggunakan Pakaian Adat Amanuban 

Bagian ini mengajarkan kepada masyarakt NTT untuk bangkit dari sebuah tangisan. Kita tahu bahwa NTT merupakan provinsi yang darurat perdagangan manusia (Human Trafficking). Trafficking di NTT sepertinya diartikan sebagai sebuah kata kerja dalam penggunaan Tenses The Simple Present Tense yang berearti peristiwa yang menyatakan fakta (expressing facts), menyatakan kebiasaan (expressing habits) menyatakan masa lalu dan menceritakan sesuatu yang terjadi. Artinya bahwa, NTT identik dengan hal tersebut. Dalam tulisannya NTT: Nasib Tergantung Tetangga di Harian Pagi Timor Express, 12 April 2018, Ebith Lonek mengatakan bahwa Human Trafficking menjadi predikat untuk disematkan bagi masyarakat NTT.

Diharapkan bagian dari adegan ini mengajarkan kepada kita untuk turut berperan dalam pencopotan predikat yang telah disematkan bagi NTT. Kita yang bukan korban jangan berdiri sebagai penonton atau akan berperan sebagai pelaku dan menari di ladang orang sementara mereka yang lain dalam tangisan dan teriakan minta tolong.

Dokpri:Adegan Yesus memanggil mereka yang berduka
Dokpri:Adegan Yesus memanggil mereka yang berduka

TITIK KEEMPAT 

Dokpri:Umat Katholik yang mengambil bagian dalam prosesi Pawai Paskah
Dokpri:Umat Katholik yang mengambil bagian dalam prosesi Pawai Paskah

Bagian yang paling unik terdapat pada titik ini. Para pemeran berasal dari Agama Katholik. Titik ini dibuatkan sebuah lopo dekat salib. Lopo yang merupakan rumah adat Orang Timor selain tempat penyimpanan atau lumbung makanan juga merupakan tempat musyawarah adat yang biasanya diawali dengan makan sirih pinang atau budaya mamat yang memiliki arti sebuah kebersamaan (Baca: Mengenal Mamat, Budaya Orang Timur Makan Sirih Pinang).

Selain itu, ada juga penyebuatan Uis Neno dan Uis Pah (Dianut oleh suku Boti sampai saat ini). Tujuannya adalah menghadirkan Uis Neno dan Uis Pah agar dalam musyawarah yang terjadi, dapat menghasilkan suatu mufakat atau sesuatu yang bermanfaat dan berlangsung dalam suasana aman, penuh persaudaraan, kerukunan, keterbukaan dan kejujuran.

Sebuah narasi yang manis didengar disampaikan oleh seorang petinggi gereja Katholik yang mengajak seluruh umat beragama yang ada di Kecamatan Amanuban Timur untuk hidup dalam kerukunan dan penuh toleransi. Bahkan dalam penyampaiannya, ia mengatakan secara tegas bahwa ego dan intoleransi yang masih dijunjung tinggi oleh beberapa kelompok harus dikuburkan bersama kematian Yesus dan bangkit dengan sebuah kehidupan baru yaitu kehidupan bertoleransi.

Dokpri:Orasi seorang perempuan yang berperan sebagai caleg
Dokpri:Orasi seorang perempuan yang berperan sebagai caleg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun