Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasihnya Kota Kupang yang Mulai Hilang

19 Maret 2019   09:30 Diperbarui: 19 Maret 2019   12:45 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Kupang merupakan Ibu Kota Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di bagian barat Pulau Timor, Tepatnya di pantai utara.

Walaupun letaknya di Pulau Timor tetapi penduduknya beragama. Ada yang dari Flores, Sumba, Alor, Sabu, Rote dan dari luar Propinsi NTT itu sendiri seperti, Jawa, Batak dan Ambon.

Keberagaman ini memiliki budaya yang berbeda dalam ruang kota ini. Namun, perbedaan ini tidak menciptakan suatu perpecahan tetapi menciptakan suasana aman dan rukun. Dinilai, kehidupan keberagamaan dalam kota ini, berlandaskan KASIH.

Kemudian ibu kota propinsi ini, diberi julukan Kota Kasih.

Selain arti harafiahnya, KASIH ini merupakan singkatan dari

K-upang

A-man

S-ehat

I-ndah

H-armonis

KUPANG

Nama yang  berasal dari nama seorang raja, yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan, yang memerintah Kota Kupang sebelum bangsa kemudian disebut oleh Belanda sebagai Koepan dan dalam bahasa sehari-hari menjadi Kupang.

AMAN

Kota ini pada awalnya dikenal sebagai kota yang sangat aman walaupun banyak suku yang tinggal di kota Kupang.

SEHAT

Kota yang terletak di pinggiran pantai yang memiliki udara segar yang sehat. Banyak yang merebut tinggal di tempat ini.

INDAH

Terletak di Teluk Kupang merupakan suatu keindahan tersendiri bagi Kota Kupang. Pasir putih dan pepohonan menghiasi bingkai pantai kota ini. Tak kalah penting, kota ini memiliki senja yang sangat indah.

HARMONIS

Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia, berarti terikat secara serasi/sesuai). Dalam ilmu filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.

Dalam prinsip/hukum alam semesta Kota Kupang, kota ini tertib dalam suatu kesatuan walaupun hidup dalam perbedaan atau keberagaman.

Kota Kasih ini terus digaungkan dan dibanggakan dan terkenal di dunia nasional dengan Mars Kupang Kota Kasih yang diciptakan oleh ketika Joni Teendens.

***

KASIH YANG TERGESER

MASIH KUPANG

Sejarah nama Kota Kupang tidak dapat diganti oleh siapapun karena ini merupakan sebuah fakta sejarah yang telah diakui dunia. Bagaimanapun sejarah ini tetap sejarah.

TIDAK AMAN

Kata aman saat ini, sudah mulai terdengar asing ditelinga orang Kupang. Kini Kota Kupang menjadi kota yang menakutkan. Kota yang penuh dengan Kejahatan. Mulai dari penjambretan, pemerkosaan, mutilasi dan sebagainya.

Jambret yang semakin merajalela di Kota Kupang membuat aktivitas menjadi tidak aman. Bulan Januari yang lalu, seorang ibu dijambret.

Prostitusi Online yang semakin berkembang. Baru-baru ini, dua mucikari yang sudah beroperasi dua tahun ditangkap.

Pada tanggal 14 February, dalam perayaan hari Valentine, terjadi pemerkosaan di beberapa tempat. Siswi SMP Dicabuli 2 Pria Sekaligus di Oesapa Kupang NTT Usai Rayakan Valentine.

Dan masih banyak kasus terhadap kemanusiaan terjadi di Kota Kupang yang membuat kota ini tidak aman lagi.

TIDAK SEHAT

Sampah dan polusi udara mulai menggeser status sehatnya kota ini. Harapannya, dibawah pimpinan Gubernur Viktor Laiskodat yang fokus penertiban pembuangan sampah, dapat mengembalikan identitas kota ini.

TIDAK INDAH

Pembangunan hotel dan sebagainya yang penuh di pinggiran pantai menghalangi pemandangan indah yang sesungguhnya.

Di pantai-pantai sebagai sumber keindahan belum tertata rapi. Harapannya, Viktor Laiskodat yang hendak menjadikan NTT daerah Wisata mampu memanajemen wisata di kota ini.

TIDAK HARMONIS

Seringkali konflik terjadi melibatkan suku. Selalu saja kota ini dikacaukan dengan tawuran antar suku. Misalkan Alor dan Sumba yang ideologi tawurannya masih hidup sampai saat ini. Mengapa? Alor dan Sumba pernah damai dalam gereja, kemudian yang berdamai pulang tapi ideologi ini kembali hidup dalam diri mereka yang baru datang.

AJAKAN

Mari kita bergandengan tangan mengembalikan identitas Kota Kupang yaitu Kota yang Penuh Kasih. Mari kita jaga agar Kasih bukan hanya julukan tapi itu benar-benar adalah identitas dan sifat orang Kupang.

Salam!!!

Bae sonde bae,

Kota Kupang Lebe Bae.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun