Mohon tunggu...
Nenk Mawar
Nenk Mawar Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Saya hanyalah penulis receh yang tengah berperang dengan pena dan menggoreskan kata-kata

Hidup hanya sekali, buatlah hidupmu berwarna. Jangan engkau menyia-nyiakannya tetap semangat apapun keadaannya keep fighthing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dialah Aku, Wanita yang Kau Tinggalkan

11 Juni 2020   13:12 Diperbarui: 11 Juni 2020   13:24 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesampai diparkiran pun Jupri segera menggendong Mbah Sumi yang lemas tak sadarkan diri diikuti oleh Ratih yang tak henti-henti menangis, ia mengahampir suster yang tengah mambawa kursi roda dan ia pun meminta mendudukkan Mbah Sumi membawanya di ruangan periksa.

"Tidakkk! Bagaimana aku mendapatkan golongan darah O, dok. Sedangkan darahku A." Seorang berteriak di luar ruangan pasein, bahkan sepertinya menangis merasa menyesal dan seakan berat sekali hidupnya.

Ratih sangat penasaran siapa yang berteriak-tetiak diruangan seperti ini, sangat tidak sopan meskipun ia dalam kesediahan setidaknya menghargai orang yang tengah sakit dirawat di ruangan itu. Dia sangat bersyukur dokter segera menangani ibunya dan sang ibu tidak apa ia hanya pingsan dan sedikit memar dibagian jidatnya, kakinya hanya terseleo itu akan segerah sembuh begitupun dengan memarnya.

Mata Ratih menyapa segalah ruangan pasein itu dipenuhi oleh dengan bermacam penyakit yang tengah dirawat namun matanya tertuju pada wanita yang ada diujung kamar, beberapa perawat tengah membantu membersikan darah-darah yang menempel pada wajahnya, ia sangat penasaran pada wanita itu sehingga membuatnya berani bertanya pada dokter yang sedang mengganti infus pada pasein.

"Maaf dok, kalau boleh tahu apa ia kecelakaan?"

"Benar Bu, dan ia sedang membutuhkan golongan darah O."

Dia terdiam ketika sang dokter berkata golongan darah O, ia mengingat-ingat golongan darahnya karena dulu pun ia pernah mengikuti donor darah bersama tetangganya."Tunggu, dok. Golongan darahku juga O. Aku bisa membantunya dok."

Sang dokter terkesima melihat wanita muda yang sangat bersemangat mendonorkan darahnya, jarang sekali orang mau membantu dengan bersemangat sebegitunya. "Apakah Ibu yakin? Kalau begitu mari kita keruangan untuk mengambil darah."

"Baik dok, tenang saja aku tak punya penyakit komplikasi dan aku pun pernah ikut donor darah." Ratih tersenyum ketika dokter itu menyilakannya dia masuk dan memberi surat tentang wanita yang kecelakaan itu, ia tertegun membaca atas nama pasein yang terterah di atas kertas putih itu.

"Apakah yang bertanggu jawab wanita itu suaminya, dok?"

"Benar Bu, disitu sudah tertulis bahwa Pak Sugiman adalah suaminya sekarang beliau tengah keluar apakah Ibu ingin menunggu Pak Sugiman?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun