Kulihat nama di dadanya, tertulis "Ari"
"Seribu, Bunda!"
"O, gitu, ya, Ari? Nanti Bunda Neni mau nyobain, ya! Emang udah belajar di kelas, Nak?" tanyaku.
Anak itu menggelengkan kepala.
"Ayo, belajar dulu di kelas, ya. Nanti habis belajar, pijitin Bunda Neni!" bujuk Bu Ai.
Ari pun mengangguk. Ia berlari tanpa alas kaki menuju kelasnya.
Belum lima menit, anak itu muncul kembali.
"Bunda mau dipijit sekarang?" tanyanya padaku.
"Udah belajar di kelas, Nak?"
:Udah, Bunda!"
"Ayo, Bunda pegel, nih, pijit yang enak, ya!"