Bapak itu menunjuk mukanya sendiri.
Aku terkejut bukan main.
"Waduh, jadi Bapak ini, toh?" tanyaku bingung!
Sudah susah payah melewati celah meja, ternyata Pak Uweh di depan mata!
"Iya, Bu! Ibu mau ke mana? Kok saya dilewat?" canda Pak Uweh.
"Hahaha, maaf, Pak! Maklum kuper!" tawaku meledak.
Dengan susah payah dan kembali berjalan menyamping, aku balik lagi ke depan mejanya.
Hore, berhasil!
"Aduh, maaf, ya, Pak. Kukira bukan Bapak, tapi yang di dalam itu, loh!" aku tak bisa menahan tawa.
"Masa Ibu lupa sama saya?" tanya Pak Uweh sampai tersenyum kecut.
"Iya, beneran lupa, Pak! Soalnya Bapak lebih ganteng!" kataku menutupi malu.