Ibu segera membuka dus dan terlihatlah makanan yang sangat menggugah selera, Timbel nasi, pindang telur, oseng bihun dan kerupuk udang. Dengan cekatan, ibu membagi makanan itu masing-masing menjadi empat bagian, dan meletakannya pada piring.
"Nah, ayo, makan!" ucapnya sambil mengelus kepala kami.
Kak Bari duluan mengambil piring, disusul Ati. Aku dan Teh Dini mengambil piring setelahnya. Walau sedikit, tetapi makanan itu sangat berati bagi kami. Kami pun langsung melahapnya.
Ibu menatap kami satu per satu.
"Kok, Ibu gak makan?" tanyaku sambil sibuk mengunyah.
Ibu menggelengkan kepala.
"Ibu sudah kenyang, Nak! Makanlah!" ujarnya sambil tersenyum.
"Nah, Ibu mau siap-siap dulu buat jualan, ya!"
Kami hanya mengangguk.
Ibu segera bangkit, dan menuju dapur untuk menyiapkan barang dagangannya. Tetapi masih sempat kulihat, Ibu mengusap matanya yang basah.
Ah, Ibu selalu begitu. Selalu menahan lapar, demi kami anak-anaknya!