Ya, saya sih biasa-biasa saja. Tidak mengalami batuk yang berlangsung lama. Pernah batuk, tapi cuma 3 hari saja. Nafsu makan saya juga masih normal, tidak demam, tidak menggigil, berat badan tidak turun drastis seperti sebelumnya.
"Tapi, kalau mau lebih memastikan lagi bisa konsultasi ke dokter spesialis paru saja. Kalau hasil negatif, bagus. Kalau hasilnya positif kan bisa segera diintervensi dan diobati. Nggak ada ruginya kan," ujarnya.
"Baik, dok," kata saya.
Setelah diperiksa-periksa, saya pun diberikan surat kontrol untuk tahun depan. Kontrol tahun depan bisa jadi saya tidak akan bertemu lagi dengan dr. Steven. Jadi, saya pun selfie dengannya sebagai kenang-kenangan.
Alhamdulillah...lega saya.
Sebagai penyintas kanker, saya perlu melakukan kontrol ke dokter setiap tahun untuk mendeteksi kekambuhan awal. Jangan sampai karena tidak ada keluhan, saya enggan kontrol.
Saya selalu mengingat pesan dokter, "ada keluhan atau tidak ada keluhan harus rutin kontrol". Jadi, meski saya tidak mood atau tidak ada keluhan, ya harus saya paksakan demi kebaikan saya sendiri.
Saya juga rutin kontrol bulanan di RS Hermina Depok untuk mendapatkan obat tamofen dan suntik Zoladex. Dua jenis obat ini harus berdasarkan resep dokter. Tidak dijual secara bebas.
Perlu diingat, apapun jenis kankernya, suatu ketika jika tidak dikontrol, Â akan mengalami kekambuhan. Karena itu, para penyintas kanker harus menyadari akan hal ini dan perlu melakukan pemeriksaan diri ke dokter.
Misalnya dalam seminggu terakhir terakhir mengalami hal-hal yang tidak biasa seperti migrain, nyeri-nyeri, maka disarankan untuk berkonsultasi untuk diperiksakan kembali. Ya dievaluasi ulang untuk memastikan semua baik-baik saja atau tidak.