Kalaupun ada gambaran pada tulang, lebih kepada trauma masa lalu. "Mungkin pernah jatuh?" tanya dokter.
Saya mencoba berpikir. Seingat saya sih, saya tidak pernah jatuh deh. Tapi ketika masih kecil sih pernah.
"Oh iya, waktu kecil saya sempat jatuh, kepala saya bocor dan dijahit. Saya juga pernah ditabrak motor beberapa kali, tapi baik-baik saja," kata saya.
"Waktu SMA saya juga pernah mengalami kecelakaan, angkot yang saya tumpangi tabrakan dan saya dirawat di RS Fatmawati," ucap saya lagi.
"Saya juga pernah mengalami kecelakaan saat di tol sepulang kerja. Kendaraan yang saya tumpangi terguling-guling. Saya sempat mendapat perawatan di RS Kramat Jati," kata saya mencoba mengingat.
"Nah, bisa jadi karena itu. Selebihnya karena faktor usia juga," ucap dokter.
Kemudian dokter memeriksa hasil rontgen thorax. Sebenarnya hasilnya aman-aman saja. Gambaran yang terdapat pada rontgen lebih karena efek dari radioterapi mengingat bagian yang disinar adalah bagian dada.
Bisa juga karena efek dari operasi karena ada beberapa jaringan yang dekat paru-paru yang dibuang. Jadi, rongga paru-paru agak ketarik sehingga memengaruhi fungsi paru-paru. Â
Mungkin juga karena bekas infeksi paru. Dulu, saya memang pernah terkena TBC. Meski saya sudah dinyatakan sembuh dari penyakit TBC, namun di paru saya tidak mulus lagi. Ada bekas luka di sana. Ya, mirip-mirip bekas bopeng di wajah.
Jadi, ketika saya di rontgen thorax akan memunculkan suspeks. Namun, selama saya tidak mengalami gejala-gejala penyakit tersebut, maka suspeks itu bisa diabaikan.