Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Promil: Generasi Bermutu dari Benih Bermutu

15 November 2023   16:12 Diperbarui: 15 November 2023   16:28 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Dr. dr. Zulkifli Jacoeb, Sp.OG K.FER (dok. SamMarie Healthcare Group)

Fertilitas atau kesuburan didefinisikan sebagai kemampuan suami ataupun istri untuk bereproduksi atau menghasilkan keturunan.

Jangan sampai karena pihak suami yang tidak subur, justru isteri yang menjadi pihak yang tersudutkan dan dicap sebagai "perempuan mandul".

Dokumentasi SamMarie Healthcare Group
Dokumentasi SamMarie Healthcare Group

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan SamMarie, Prof. Dr. dr. Zulkifli Jacoeb, Sp.OG K.FER, yang menjadi narasumber, menganalogikan reproduksi layaknya bercocok tanam. Rahim wanita adalah kebunnya, benihnya adalah sperma dan ovum.

"Untuk menghasilkan generasi keturunan yang baik, sehat dan bermutu, tidak hanya kebunnya saja yang harus subur. Benih dari orangtuanya pun harus baik," papar Prof. Zulkifli Jacoeb, di Auditorium 3 CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Menurutnya, kualitas benih banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Di antaranya adalah lifestyle modern seperti makan-makanan cepat saji, junkfood, merokok. Itu adalah faktor-faktor yang dapat membuat kualitas benih menurun.

"Selain itu, bertambahnya usia juga menjadi penyebab sel telur ovum secara kuantitas dan kualitas menurun," ucapnya.

Narasumber lain, dr Luthfi Hardianto, Ph.D, Sp.And, menambahkan, selain wanita yang perlu mempersiapkan rahim dan sel telurnya, para suami juga harus memeriksakan kualitas spermanya.

"Faktor-faktor yang menyebabkan infertilias itu tidak hanya di sisi wanita, pria juga memiliki potensi infertilitas. Kualitas sperma ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Selain lifestyle, olahraga tertentu juga dapat menurunkan kualitas sperma," ungkap dr Luthfi Hardianto.

Karena itu, ia menyarankan, jika dalam 6 bulan pertama, pasutri belum juga ada tanda kehamilan, sebaiknya memeriksakam diri ke dokter kandungan. Tujuannya, agar bisa dievaluasi dan diintervensi segera.

"Tidak selalu kondisi infertilitas itu akan berujung pada bayi tabung. Banyak sekali pasutri yang setelah kita atur dengan program yang sesuai, dapat hamil alami juga kok," jelas dr Luthfi Hardianto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun