SamMarie Healthcare Group mengadakan seminar kesehatan dengan topik Generasi Bermutu dan Benih Bermutu. Kegiatan ini diadakan untuk memeringati Hari Kesehatan Nasional 2023.
Sejatinya kegiatan yang merupakan rangkaian acara SamMarie Innovation and Learning Update (SMile), itu ditujukan bagi pasangan suami isteri yang tengah menjalani program hamil atau promil.
Namun, seminar kesehatan itu juga diikuti oleh pasangan yang tengah mempersiapkan hari pernikahannya, millenial couple atau pasangan muda, juga pasangan yang sudah menikah lama dan masih menanti hadirnya keturunan.
Karena temanya menarik dan relevan dengan kehidupan yang dihadapi pasangan suami isteri, seminar ini pun dihadiri oleh 70 pasang pasutri, dan wanita muda belum menikah namun concern terhadap kesehatan reproduksinya.
Diharapkan, dengan mengikuti seminar tersebut mereka bisa mempersiapkan diri dalam program kehamilan. Mereka dapat mempersiapkan kesehatannya sebelum kehamilan.
Untuk cepat memiliki buah hati, terkadang tidak cukup dengan hanya melakukan hubungan seksual saja tanpa perencanaan. Karena itu, promil menjadi hal yang penting bagi pasutri yang ingin segera memiliki momongan tetapi belum juga mendapatkannya.
Ya, siapapun itu, ketika sudah menjadi pasangan suami isteri, tentu memiliki keturunan menjadi harapan yang tidak bisa ditunda-tunda. Kehadiran sosok bayi mungil di tengah keluarga menjadi kebahagiaan tersendiri yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Â
Namun, yang perlu diingat, menjalani promil  harus menjadi perhatian serius dari kedua pihak. Suami dan isteri. Bukan berarti pihak isteri yang hamil, lantas suami lepas tangan. Dukungan pihak suami sangat berarti bagi sang isteri.
Karena bagaimanapun faktor kesuburan suami isteri menjadi andil utama seorang isteri bisa hamil. Isteri subur, tetapi suami mengalami masalah kesuburan tentu kehamilan secara medis tidak akan terjadi. Begitu pula sebaliknya.
Karena itu, jika ingin memiliki keturunan, fertilitas atau kesuburan merupakan faktor penting yang wajib diperhatikan oleh kedua pihak.
Fertilitas atau kesuburan didefinisikan sebagai kemampuan suami ataupun istri untuk bereproduksi atau menghasilkan keturunan.
Jangan sampai karena pihak suami yang tidak subur, justru isteri yang menjadi pihak yang tersudutkan dan dicap sebagai "perempuan mandul".
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan SamMarie, Prof. Dr. dr. Zulkifli Jacoeb, Sp.OG K.FER, yang menjadi narasumber, menganalogikan reproduksi layaknya bercocok tanam. Rahim wanita adalah kebunnya, benihnya adalah sperma dan ovum.
"Untuk menghasilkan generasi keturunan yang baik, sehat dan bermutu, tidak hanya kebunnya saja yang harus subur. Benih dari orangtuanya pun harus baik," papar Prof. Zulkifli Jacoeb, di Auditorium 3 CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Menurutnya, kualitas benih banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Di antaranya adalah lifestyle modern seperti makan-makanan cepat saji, junkfood, merokok. Itu adalah faktor-faktor yang dapat membuat kualitas benih menurun.
"Selain itu, bertambahnya usia juga menjadi penyebab sel telur ovum secara kuantitas dan kualitas menurun," ucapnya.
Narasumber lain, dr Luthfi Hardianto, Ph.D, Sp.And, menambahkan, selain wanita yang perlu mempersiapkan rahim dan sel telurnya, para suami juga harus memeriksakan kualitas spermanya.
"Faktor-faktor yang menyebabkan infertilias itu tidak hanya di sisi wanita, pria juga memiliki potensi infertilitas. Kualitas sperma ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Selain lifestyle, olahraga tertentu juga dapat menurunkan kualitas sperma," ungkap dr Luthfi Hardianto.
Karena itu, ia menyarankan, jika dalam 6 bulan pertama, pasutri belum juga ada tanda kehamilan, sebaiknya memeriksakam diri ke dokter kandungan. Tujuannya, agar bisa dievaluasi dan diintervensi segera.
"Tidak selalu kondisi infertilitas itu akan berujung pada bayi tabung. Banyak sekali pasutri yang setelah kita atur dengan program yang sesuai, dapat hamil alami juga kok," jelas dr Luthfi Hardianto.
Ia menambahkan bahwa promil itu bukan semata-mata fokus hanya agar bisa hamil, melainkan juga mempersiapkan diri calon ayah dan calon ibu secara fisik dan mental untuk menghadapi kehamilan. Dengan demikian, calon ibu dapat mengalami kehamilan yang sehat.
Kehamilan memang dapat terjadi secara normal pada pasangan suami istri setelah melakukan hubungan seksual. Namun, melakukan program kehamilan yang tepat dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan kehamilan yang sehat.
Selain mengedukasi, pada event ini juga SamMarie mengeluarkan paket fertility check up yang terjangkau, meliputi pemeriksaan kondisi organ reproduksi wanita dan analisa sperma.
Berbagai cara cepat hamil bagi pasutri
1. Berhubungan seksual secara rutin
Tentu saja tanpa menggunakan alat kontrasepsi atau kondom. Untuk meningkatkan peluang kehamilan, sebaiknya dilakukan saat memasuki waktu masa subur wanita, yaitu masa ovulasi yang hanya berlangsung selama 72 jam setiap bulannya.
Wanita mengalami masa subur sekitar 12--16 hari sebelum masa haid berikutnya. Rata-rata wanita mengalami masa subur di antara hari ke-10 sampai ke-17 setelah hari pertama menstruasi terakhir. Tetapi, hal ini berlaku bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur 28 hari.
2. Konsumsi makanan yang mengandung asam folat
Asam folat adalah salah satu jenis vitamin B kompleks yang dapat membantu meningkatkan kesuburan. Selain itu, mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan janin, hingga mencegah janin lahir dengan kondisi cacat.
Itu sebabnya, mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung asam folat sesuatu yang wajib bagi wanita saat menjalani program hamil.
Beberapa jenis makanan yang mengandung asam folat di antaranya sayuran hijau, telur, hati sapi, kentang, sereal, dan kacang-kacangan.
3. Menjalani pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup sehat dapat menjaga kuantitas dan kualitas sperma suami agar dapat meningkatkan peluang hamil. Penting juga dilakukan oleh wanita agar dapat meningkatkan kesuburan.
Adapun pola hidup sehat yang dimaksud di antaranya yaitu, rutin berolahraga untuk menjaga dan mempertahankan berat badan ideal, mencukupi waktu istirahat dengan tidur selama kurang lebih 7--9 jam setiap malam.
Selain itu, mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, mengelola stres dengan baik, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
4. Setop kebiasaan tidak sehat
Seperti merokok (termasuk menghirup asap rokok), konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, dan lain-lain. Kebiasaan ini dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas sel sperma serta mengganggu kesuburan wanita.
Selama menjalani program hamil, pihak pria dianjurkan untuk tidak berendam di dalam air panas dengan suhu di atas 35,6 derajat Celcius. Alasannya, karena hal tersebut berisiko membunuh sel sperma sehingga dapat menurunkan peluang kehamilan.
Sementara itu, bagi wanita dianjurkan untuk membatasi atau menghindari beberapa jenis makanan berikut ini telur, ikan, dan daging yang belum matang karena berisiko mengandung virus, bakteri, ataupun parasit penyebab penyakit.
5. Kelola stres
Stres adalah kondisi yang dapat memengaruhi pelepasan sel telur (ovulasi) sehingga turut mengganggu program hamil yang sedang dijalani.
Agar terhindar dari stres, sebaiknya jalani masa promil dengan santai dan nikmati hubungan seksual bersama pasangan. Luangkan waktu untuk diri sendiri, dan olahraga secara rutin.
6. Skrining kesehatan
Baik sebelum maupun selama menjalani promil, pasangan suami istri disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit tertentu yang bisa memengaruhi kesuburan.
Perlu juga melakukan imunisasi tetanus, rubella/campak Jerman, dan beberapa imunisasi lainnya agar terhindar dari berbagai kondisi medis yang bisa menghambat promil maupun mengganggu proses tumbuh kembang janin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H